“Ia kini adalah Ke Arok yang sedang mengasah dendam untuk menusuk Tunggul Ametung sang majikan. Tak ada pilihan lain, dia harus menguasai seluruh partai, semua partai koalisi harus sujud di kakinya,” ujar pria yang mengemukakan narasi.
Presiden Jokowi juga disebut sedang mengatur agenda untuk merampas Partai Demokrat, demi menutup pintu bagi lawan-lawan politiknya.
“Tentu para brutus Istana itu terus menjilat dirinya bahwa situasi akan aman terkendali atas apa pun yang dilakukan Presiden, karena mereka sudah menaklukkan semua kekuatan. Apalagi BLT sudah disiram merata ke seluruh pelosok negeri, dijamin rakyat tak akan mau repot urusan politik. Kalau pun terjadi riuh hanyalah riak-riak kecil,” sambung narasi itu lagi.
Pria yang melontarkan narasi lalu menyebut hal itu merupakan suara kader Partai Demokrat. Alarm disebut sudah menyala, tanda-tanda darurat dan demokrasi sudah di depan mata serta tak boleh disepelekan. Sebab, rakyat dinilai menghadapi rezim yang lebih buruk dari Orde Baru. Bahkan, terlontar pernyataan pemerintahan Presiden Jokowi sebagai rezim yang tak terpikir untuk meletakkan kekuasaan.
Hal itu dinyatakan bukan pernyataan hiperbola. Pasalnya, kenyataan politik dalam Istana dianggap jauh lebih brutal dari yang tampak.
“Bertindaklah! Bergeraklah! Salam Perubahan dari kami, kader Partai Demokrat,” demikian akhir narasi dalam video.
Iya adalah Ken Arok yang siap2 mengasah dendam untuk menusuk sang majikan Tunggul Ametung!!! pic.twitter.com/O98vQvlCRI
Sumber: inilah
Artikel Terkait
Gerindra Siap Tampung Gelombang Besar Kader Projo, Dasco: Kita Siap!
Projo Ganti Logo: Tak Pakai Wajah Jokowi Lagi, Ini Alasannya
Usulan Double Track Megawati vs Kereta Cepat Whoosh: Polemik Utang dan Prioritas
Kasus Ijazah Jokowi: Polda Metro Segera Gelar Perkara, Tersangka Akan Ditetapkan