Pergerakan Harga Minyak Nabati Kompetitor
Di bursa Dalian, kontrak minyak kedelai paling aktif naik 0,47 persen, sementara kontrak minyak sawit justru turun 0,85 persen. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) juga mengalami kenaikan 0,12 persen.
Pergerakan harga minyak sawit biasanya mengikuti tren minyak nabati pesaingnya karena bersaing langsung di pasar minyak nabati global.
Dampak Nilai Tukar Ringgit
Nilai tukar ringgit Malaysia yang melemah 0,12 persen terhadap dolar AS turut memberikan dampak positif. Pelemahan mata uang perdagangan ini membuat minyak sawit menjadi lebih menarik bagi pembeli yang memegang mata uang asing.
Kondisi Pasar India dan Ekspor Indonesia
Impor minyak sawit India pada Oktober turun ke level terendah dalam lima bulan. Penurunan ini menyebabkan total pembelian pada tahun pemasaran 2024-2025 menyentuh titik terendah dalam lima tahun.
Di sisi lain, Indonesia mencatatkan kinerja ekspor yang positif. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor minyak sawit mentah dan olahan mencapai 17,58 juta ton selama periode Januari-September 2025, meningkat 11,62 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Artikel Terkait
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak, dan Prospek ke Depan
IHSG Rawan Koreksi 5 November 2025: Analisis Teknis & Rekomendasi Saham PTBA, MYOR, HEAL
IHSG Melemah 0,51% ke 8.200, RISE dan IPAC Jadi Top Losers Terbesar
CBRE (Cakra Buana Resources Energi) Raih Pinjaman Rp803 Miliar dari BRI untuk Kapal Hai Long 106: Strategi dan Dampaknya