Harum Energy didirikan pada tahun 1995 dengan nama awal PT Asia Antrasit. Perusahaan kemudian berganti nama menjadi PT Harum Energy pada tahun 2007 sebelum akhirnya melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada Oktober 2010.
Struktur Kepemilikan Saham HRUM
Berdasarkan laporan per 30 September 2025, komposisi pemegang saham pengendali HRUM adalah sebagai berikut:
- PT Karunia Bara Perkasa: 10,78 miliar saham (79,79%) - Pengendali
- Bara Sejahtera Abadi: 12,5 juta saham (0,093%) - Pengendali
- Masyarakat (non-warkat): 2,32 miliar saham (17,18%)
Penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham HRUM adalah Keluarga Barki, dengan Kiki Barki sebagai pengusaha pertambangan yang memiliki konsesi di Kalimantan.
Informasi Saham HRUM
HRUM melakukan IPO dengan melepas 500 juta saham pada harga penawaran Rp5.200 per saham. Harga saham HRUM per 29 Oktober 2025 ditutup pada level Rp1.175 per saham, mengalami kenaikan sebesar 9,81% dari harga pembukaan.
Dengan portofolio bisnis yang mencakup pertambangan batu bara dan nikel serta rantai produksi yang terintegrasi, HRUM menempati posisi strategis dalam industri pertambangan dan energi di Indonesia.
Artikel Terkait
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak, dan Prospek ke Depan
IHSG Rawan Koreksi 5 November 2025: Analisis Teknis & Rekomendasi Saham PTBA, MYOR, HEAL
IHSG Melemah 0,51% ke 8.200, RISE dan IPAC Jadi Top Losers Terbesar
CBRE (Cakra Buana Resources Energi) Raih Pinjaman Rp803 Miliar dari BRI untuk Kapal Hai Long 106: Strategi dan Dampaknya