Upaya efisiensi yang dilakukan perusahaan membuahkan hasil, ditandai dengan penurunan biaya usaha sebesar 12 persen menjadi USD 74,72 juta (Rp1,25 triliun). Meskipun masih menanggung beban keuangan dan rugi dari entitas asosiasi, dampak positif dari restrukturisasi memberikan kontribusi sebesar USD 156,74 juta (Rp2,58 triliun) bagi keuangan perseroan.
Strategi dan Komitmen Ke Depan
Memasuki tahun 2025, Krakatau Steel terus melanjutkan transformasi bisnis dengan mengoperasikan fasilitas Hot Strip Mill (HSM). Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemulihan bisnis jangka panjang perusahaan.
Fedaus menegaskan komitmen perseroan untuk memperkuat kinerja di segmen baja dan non-baja, serta memastikan fasilitas HSM beroperasi secara optimal untuk mendukung kinerja yang berkelanjutan di masa depan.
Artikel Terkait
Apple Tembus USD 4 Triliun! Rahasia Di Balik Ledakan iPhone Terbaru
Mengungkap Dampak Mengerikan! Perubahan Metodologi MSCI Ancam Pasar Saham Indonesia dengan Potensi Outflow Rp 30 Triliun
Daftar 6 Bank Bangkrut di Indonesia 2025: OJK Cabut Izin, Ini Penyebabnya
Turun ke 8%? Ini Kata Menkeu Purbaya Soal Wacana Potongan Tarif PPN & Dampak Rp70 T ke Negara