Purbaya menargetkan perbaikan signifikan pada tax-to-GDP ratio dalam beberapa bulan ke depan. Perbaikan ini didukung oleh kinerja sektor penerimaan, termasuk pajak dan bea cukai, serta pertumbuhan sektor riil yang kuat.
Target Tax Ratio Naik dan Dampaknya pada Penerimaan Negara
Purbaya memperkirakan, jika sektor riil berjalan sesuai harapan, hal itu berpotensi menaikkan tax ratio sebesar 0,5 hingga 1 persen. Kenaikan satu persen saja setara dengan tambahan penerimaan negara minimal Rp 100 triliun.
Untuk mendorong pertumbuhan sektor riil, Menkeu aktif melakukan kunjungan dan inspeksi mendadak (sidak) guna mengidentifikasi dan menghilangkan hambatan yang ada. Ia menargetkan pertumbuhan ekonomi dapat mencapai di atas 5 persen, bahkan berkelakar akan mentraktir media jika target pertumbuhan mencapai 6 persen.
Dengan kombinasi strategi efisiensi belanja dan akselerasi pertumbuhan ekonomi, pemerintah berharap dapat menekan defisit anggaran dan secara bertahap mengurangi beban utang negara.
Artikel Terkait
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak, dan Prospek ke Depan
IHSG Rawan Koreksi 5 November 2025: Analisis Teknis & Rekomendasi Saham PTBA, MYOR, HEAL
IHSG Melemah 0,51% ke 8.200, RISE dan IPAC Jadi Top Losers Terbesar
CBRE (Cakra Buana Resources Energi) Raih Pinjaman Rp803 Miliar dari BRI untuk Kapal Hai Long 106: Strategi dan Dampaknya