Rangkuti menilai model bisnis integrasi vertikal ini sangat strategis dan sejalan dengan kebutuhan jangka panjang sektor energi nasional. Dia juga menegaskan bahwa harga Penawaran Tender Wajib (PTW) sebesar Rp21 per saham bukan cerminan nilai wajar. "Dengan modal dan arah baru, valuasi sebenarnya bisa jauh di atas itu," tambahnya.
Pergerakan Saham PIPA: Koreksi Wajar dan Peluang Jangka Panjang
Saham PIPA saat ini berada di level Rp338, mengalami koreksi dari puncaknya di Rp625. Koreksi ini dinilai wajar sebagai akibat euforia pasar pasca akuisisi yang diikuti aksi ambil untung. Pergerakan harga ini mencerminkan tarik-menarik antara sentimen jangka pendek dan potensi fundamental jangka panjang perusahaan.
Peringatan untuk Investor: Realisasi adalah Kunci Utama
Meski prospek jangka panjang menjanjikan, investor disarankan untuk tetap berhati-hati. Saham PIPA saat ini berada di zona yang fluktuatif. Keberhasilan transformasi ini tidak hanya bergantung pada suntikan modal, tetapi yang terpenting adalah pada eksekusi dan realisasi proyek-proyek energi yang akan dijalankan PIPA ke depannya.
Artikel Terkait
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak, dan Prospek ke Depan
IHSG Rawan Koreksi 5 November 2025: Analisis Teknis & Rekomendasi Saham PTBA, MYOR, HEAL
IHSG Melemah 0,51% ke 8.200, RISE dan IPAC Jadi Top Losers Terbesar
CBRE (Cakra Buana Resources Energi) Raih Pinjaman Rp803 Miliar dari BRI untuk Kapal Hai Long 106: Strategi dan Dampaknya