Dampak Sanksi Terhadap Kilang China dan India
Ole Hansen, Analis Saxo Bank, mengungkapkan bahwa sanksi AS memaksa kilang di China dan India - dua pembeli utama minyak Rusia - untuk mencari pemasok alternatif agar tidak terblokir dari sistem perbankan Barat. Sumber perdagangan mengkonfirmasi bahwa perusahaan minyak milik negara China telah menangguhkan pembelian minyak Rusia yang dikirim lewat laut dari dua perusahaan yang terkena sanksi.
Respons OPEC dan Pemerintah Rusia
Menteri Perminyakan Kuwait menyatakan bahwa OPEC siap menambah produksi untuk menutup potensi kekurangan pasokan di pasar. Namun Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bahwa pasar global akan membutuhkan waktu untuk menggantikan minyak Rusia dan menolak mengambil keputusan di bawah tekanan.
Prospek Pasar Minyak ke Depan
Pavel Molchanov, Analis Strategi Investasi di Raymond James, menyatakan bahwa ekspor Rusia menyumbang sekitar 7 persen pasokan minyak global. Sementara Giovanni Staunovo dari UBS menekankan bahwa dampak sanksi terhadap pasar minyak akan bergantung pada respons India dan kemampuan Rusia mencari pembeli baru.
Dampak Langsung di India
Kilang di India, yang sejak perang Ukraina menjadi pembeli terbesar minyak Rusia dengan harga diskon, berencana memangkas tajam impor mereka. Reliance Industries, pembeli utama minyak Rusia di India, disebut berencana mengurangi atau bahkan menghentikan impor tersebut sepenuhnya.
Artikel Terkait
HUT ke-130 BRI: Kick-Off Perayaan Satu Bank Untuk Semua Dimulai
BI-FRN: Instrumen Baru Bank Indonesia untuk Percepat Transmisi Suku Bunga & Dongkrak Sektor Riil
Saham BRRC Auto Reject 35%! Ini Rencana Korporasi Rahasia Bareng Triple B
IHSG Melemah Tipis, Properti Melonjak 3,09% Saat Teknologi Anjlok: Ini Saham LQ45 Paling Ganas