#Utang

Kekayaan Fantastis Immanuel Ebenezer, Wamenakar yang Terjaring OTT KPK

News

Kekayaan Fantastis Immanuel Ebenezer, Wamenakar yang Terjaring OTT KPK

Kamis, 21 Agustus 2025 | 22:00 WIB
Motif Pembunuhan Kacab BRI Cempaka Putih di Tangan Pelaku yang Masih Buron, Polisi Beber Fakta Baru

Peristiwa

Motif Pembunuhan Kacab BRI Cempaka Putih di Tangan Pelaku yang Masih Buron, Polisi Beber Fakta Baru

Kamis, 21 Agustus 2025 | 21:50 WIB
Kereta Cepat Warisan Jokowi Bikin Negara Rugi Triliunan Rupiah, Bos KAI Bisa Apa?

News

Kereta Cepat Warisan Jokowi Bikin Negara Rugi Triliunan Rupiah, Bos KAI Bisa Apa?

Kamis, 21 Agustus 2025 | 20:30 WIB
3 Kontroversi Noel Ebenezer Yang Jadi Sorotan Usai Kena OTT KPK!

Hukum politik

3 Kontroversi Noel Ebenezer Yang Jadi Sorotan Usai Kena OTT KPK!

Kamis, 21 Agustus 2025 | 20:25 WIB
Banyak BUMN Bobrok dan Berkasus, Pakar: Erick Thohir Layak Masuk Nominasi Reshuffle!

News

Banyak BUMN Bobrok dan Berkasus, Pakar: Erick Thohir Layak Masuk Nominasi Reshuffle!

Kamis, 21 Agustus 2025 | 20:20 WIB
WOW! Pecahkan Rekor Tertinggi, Tahun Depan Pemerintah Tarik Utang Rp749 Triliun

News

WOW! Pecahkan Rekor Tertinggi, Tahun Depan Pemerintah Tarik Utang Rp749 Triliun

Kamis, 21 Agustus 2025 | 20:15 WIB
KACAU! Wamenaker Noel Ternyata Tukang Palak, KPK Sebut Kasusnya Terjadi Lama: Nilainya Cukup Besar

Hukum politik

KACAU! Wamenaker Noel Ternyata Tukang Palak, KPK Sebut Kasusnya Terjadi Lama: Nilainya Cukup Besar

Kamis, 21 Agustus 2025 | 17:50 WIB
GEMPAR Bambang Pacul Dicopot Megawati: Sederet Kontroversi hingga Harta Fantastis Komandan Korea

Hukum politik

GEMPAR Bambang Pacul Dicopot Megawati: Sederet Kontroversi hingga Harta Fantastis Komandan Korea

Kamis, 21 Agustus 2025 | 16:10 WIB
5 Kontroversi Immanuel Ebenezer Yang Ditangkap KPK, Jual Janji Palsu!

Hukum politik

5 Kontroversi Immanuel Ebenezer Yang Ditangkap KPK, Jual Janji Palsu!

Kamis, 21 Agustus 2025 | 15:45 WIB
Dugaan Korupsi PGN dan Jejak Paiman Rahardjo

Hukum politik

Dugaan Korupsi PGN dan Jejak Paiman Rahardjo

Rabu, 20 Agustus 2025 | 10:00 WIB
Prabowo akan Tarik Utang Baru Rp 781,86 Triliun pada 2026, Tertinggi Sejak Pandemi Covid-19

News

Prabowo akan Tarik Utang Baru Rp 781,86 Triliun pada 2026, Tertinggi Sejak Pandemi Covid-19

Rabu, 20 Agustus 2025 | 06:50 WIB
Serakahnomics, Pengamat: Presiden Prabowo Segera Ganti Sri Mulyani dan Tito Karnavian

News

Serakahnomics, Pengamat: Presiden Prabowo Segera Ganti Sri Mulyani dan Tito Karnavian

Selasa, 19 Agustus 2025 | 17:30 WIB
Gawat! Di Balik Kecepatan Whoosh 350 Km/Jam, Kerugian Melaju Lebih Cepat, Terancam Bangkrut?

News

Gawat! Di Balik Kecepatan Whoosh 350 Km/Jam, Kerugian Melaju Lebih Cepat, Terancam Bangkrut?

Selasa, 19 Agustus 2025 | 15:40 WIB
BUMI Siap Terbitkan Surat Utang Rp 721,61 Miliar

News

BUMI Siap Terbitkan Surat Utang Rp 721,61 Miliar

Selasa, 19 Agustus 2025 | 09:50 WIB
John LBF Punya Utang Budi, Kini Siap Beri Beasiswa untuk Anak Pertama Mpok Alpa

News

John LBF Punya Utang Budi, Kini Siap Beri Beasiswa untuk Anak Pertama Mpok Alpa

Selasa, 19 Agustus 2025 | 09:25 WIB
BUMI Siap Terbitkan Surat Utang Rp721,61 Miliar

News

BUMI Siap Terbitkan Surat Utang Rp721,61 Miliar

Selasa, 19 Agustus 2025 | 09:00 WIB
7 Cara orang Tionghoa menabung sampai bisa kaya raya walaupun tampil sederhana

News

7 Cara orang Tionghoa menabung sampai bisa kaya raya walaupun tampil sederhana

Senin, 18 Agustus 2025 | 23:55 WIB
Jokowi Wajib Diadili Trending X

News

Jokowi Wajib Diadili Trending X

Senin, 18 Agustus 2025 | 21:45 WIB
Hari Ini Merdeka, Besok Rakyat Masih Melanjutkan Kemiskinannya

News

Hari Ini Merdeka, Besok Rakyat Masih Melanjutkan Kemiskinannya

Senin, 18 Agustus 2025 | 15:25 WIB
Kekayaan Fantastis Setya Novanto: Terpidana Kasus Korupsi e-KTP, Bebas Bersyarat sampai 2029

News

Kekayaan Fantastis Setya Novanto: Terpidana Kasus Korupsi e-KTP, Bebas Bersyarat sampai 2029

Senin, 18 Agustus 2025 | 07:20 WIB
Simalakama BUMN di Kereta Cepat, Utang Didapat, Rugi Ditanggung

News

Simalakama BUMN di Kereta Cepat, Utang Didapat, Rugi Ditanggung

Minggu, 17 Agustus 2025 | 08:05 WIB
Hapus Tantiem BUMN, Rocky Gerung Sebut Gebrakan Prabowo Bisa Gebuk Elite Manja Jokowi

News

Hapus Tantiem BUMN, Rocky Gerung Sebut Gebrakan Prabowo Bisa Gebuk Elite Manja Jokowi

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 14:35 WIB
Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya

News

Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 11:50 WIB
Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tayang: Sabtu, 16 Agustus 2025 08:53 WIB Tribun XBaca tanpa iklan Editor: Valentino Verry zoom-inHeboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tribunjatim.com/Isya Anshari A-A+ INGIN DONOR ORGAN TUBUH - Yusa Cahyo Utomo, terdakwa pembunuh satu keluarga, divonis hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (13/8/2025) siang. Yusa mengaku menyesali perbuatannya dan berkeinginan menyumbangkan organ tubuhnya kepada sang keponakan yang masih hidup, sebagai bentuk penebusan kesalahan. WARTAKOTALIVE.COM, KEDIRI - Jika seorang terdakwa dijatuhi vonis mati biasanya tertunduk lesu, ada pula yang menangis. Lain halnya dengan Yusa Cahyo Utomo, terdakwa kasus pembunuhan satu keluarga di Kediri, Jawa Timur. Tak ada penyesalan, bahkan dia sempat tersenyum kepada wartawan yang mewancarainya usai sidang vonis oleh Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025). Dengan penuh percaya diri, Yusa Cahyo Utomo ingin mendonorkan organ tubuhnya usai dijatuhi vonis mati oleh majelis hakim. Baca juga: Alasan Pembunuh Satu Keluarga Tak Habisi Anak Bungsu, Mengaku Kasihan Saat Berusaha Bergerak Tentu ini cukup aneh, namun niat Yusa Cahyo Utomo ini ternyata ada makna yang besar. Donor organ tubuh adalah proses yang dilakukan untuk menyelamatkan atau memperbaiki hidup penerima organ yang mengalami kerusakan atau kegagalan fungsi organ. Biasanya, orang akan secara sukarela menyumbangkan organ tubuhnya untuk ditransplantasikan kepada orang lain yang membutuhkan. Saya berpesan, nanti di akhir hidup saya, bisa sedikit menebus kesalahan ini (membunuh) dengan menyumbangkan organ saya, ucapnya dilansir TribunJatim.com. Baca juga: Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Kediri Ternyata Masih Saudara Sendiri, Ini Motfinya Kalau saya diberikan hukuman mati, saya siap menyumbangkan semua organ saya, apapun itu, imbuhnya. Yusa Cahyo Utomo merupakan warga Bangsongan, Kecamatan Kayen, Kabupaten Kediri. Ia adalah seorang duda cerai dengan satu anak. Yusa merupakan pelaku pembunuhan terhadap satu keluarga di Dusun Gondang Legi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, pada Desember 2024. Yusa menghabisi nyawa pasangan suami istri (pasutri) Agus Komarudin (38) dan Kristina (34), beserta anak sulung, CAW (12). Anak bungsu korban, SPY (8), ditemukan selamat dalam kondisi luka serius. Yusa mengaku ia tak tega menghabisi nyawa SPY karena merasa kasihan. Tersangka meninggalkannya dalam kondisi bernapas. Alasannya dia merasa kasihan pada yang paling kecil, ungkap AKP Fauzy Pratama yang kala itu menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Kediri, masih dari TribunJatim.com. Hubungan Yusa dengan korban Kristina adalah kakak adik. Pelaku merupakan adik kandung korban. Namun, sejak kecil, Yusa diasuh oleh kerabat lainnya di Bangsongan, Kecamatan Kayen. Selama itu, Yusa tak pernah mengunjungi keluarganya yang ada di Pandantoyo, Kecamatan Ngancar. Dikutip dari Kompas.com, motif Yusa menghabisi Kristina dan keluarganya karena masalah utang dan rasa sakit hati. Yusa memiliki utang di sebuah koperasi di Kabupayen Lamongan sebanyak Rp12 juta dan kepada Kristina senilai Rp2 juta. Karena Yusa tak memiliki pekerjaan dan utangnya terus menumpuk, ia pun memutuskan bertemu Kristina untuk meminjam uang. Kristina menolak permintaan Yusa sebab sang adik belum melunasi utang sebanyak Rp2 juta kepadanya. Penolakan itu kemudian memicu rasa sakit hati bagi Yusa hingga merencanakan pembunuhan terhadap Kristina dan keluarganya. Buntut aksi kejamnya, Yusa tak hanya divonis mati, pihak keluarga juga enggan menerimanya kembali. Sepupu korban dan pelaku, Marsudi (28), mengungkapkan pihak keluarga tak akan menerima kepulangan Yusa. Keluarga sudah enggak mau menerima (jika pelaku pulang), ungkapnya. Kronologi Pembunuhan Rencana pembunuhan oleh Yusa Cahyo Utomo terhadap Kristina dan keluarganya berawal dari penolakan korban meminjami uang kepada pelaku, Minggu (1/12/2024). Sakit hati permintaannya ditolak, Yusa kembali ke rumah Kristina pada Rabu (4/12/2024) dini hari pukul 3.00 WIB. Ia menyelinap ke dapur di bagian belakang rumah dan menunggu Kristina keluar. Saat Kristina keluar, Yusa lantas menghabisi nyawa kakak kandungnya itu menggunakan palu. Suami Kristina, Agus, mendengar suara teriakan sang istri dan keluar untuk mengecek. Nahas, Agus juga dibunuh oleh Yusa. Aksi Yusa berlanjut dengan menyerang anak Kristina, CAW dan SPY. Namun, ia membiarkan SPY tetap hidup sebab merasa kasihan. Usai melancarkan aksinya, Yusa membawa barang berharga milik korban, termasuk mobil dan beberapa telepon genggam. Ia kemudian kabur ke Lamongan dan berhasil ditangkap pada Kamis (5/12/2025). Atas perbuatannya, Yusa dijatuhi vonis mati buntut pembunuhan berencana terhadap Kristina dan keluarga. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Yusa Cahyo Utomo dengan hukuman mati, kata Ketua Majelis Hakim, Dwiyantoro dalam sidang putusan yang berlangsung di Ruang Cakra Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025), pukul 12.30 WIB, masih dikutip dari TribunJatim.com.

News

Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tayang: Sabtu, 16 Agustus 2025 08:53 WIB Tribun XBaca tanpa iklan Editor: Valentino Verry zoom-inHeboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tribunjatim.com/Isya Anshari A-A+ INGIN DONOR ORGAN TUBUH - Yusa Cahyo Utomo, terdakwa pembunuh satu keluarga, divonis hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (13/8/2025) siang. Yusa mengaku menyesali perbuatannya dan berkeinginan menyumbangkan organ tubuhnya kepada sang keponakan yang masih hidup, sebagai bentuk penebusan kesalahan. WARTAKOTALIVE.COM, KEDIRI - Jika seorang terdakwa dijatuhi vonis mati biasanya tertunduk lesu, ada pula yang menangis. Lain halnya dengan Yusa Cahyo Utomo, terdakwa kasus pembunuhan satu keluarga di Kediri, Jawa Timur. Tak ada penyesalan, bahkan dia sempat tersenyum kepada wartawan yang mewancarainya usai sidang vonis oleh Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025). Dengan penuh percaya diri, Yusa Cahyo Utomo ingin mendonorkan organ tubuhnya usai dijatuhi vonis mati oleh majelis hakim. Baca juga: Alasan Pembunuh Satu Keluarga Tak Habisi Anak Bungsu, Mengaku Kasihan Saat Berusaha Bergerak Tentu ini cukup aneh, namun niat Yusa Cahyo Utomo ini ternyata ada makna yang besar. Donor organ tubuh adalah proses yang dilakukan untuk menyelamatkan atau memperbaiki hidup penerima organ yang mengalami kerusakan atau kegagalan fungsi organ. Biasanya, orang akan secara sukarela menyumbangkan organ tubuhnya untuk ditransplantasikan kepada orang lain yang membutuhkan. Saya berpesan, nanti di akhir hidup saya, bisa sedikit menebus kesalahan ini (membunuh) dengan menyumbangkan organ saya, ucapnya dilansir TribunJatim.com. Baca juga: Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Kediri Ternyata Masih Saudara Sendiri, Ini Motfinya Kalau saya diberikan hukuman mati, saya siap menyumbangkan semua organ saya, apapun itu, imbuhnya. Yusa Cahyo Utomo merupakan warga Bangsongan, Kecamatan Kayen, Kabupaten Kediri. Ia adalah seorang duda cerai dengan satu anak. Yusa merupakan pelaku pembunuhan terhadap satu keluarga di Dusun Gondang Legi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, pada Desember 2024. Yusa menghabisi nyawa pasangan suami istri (pasutri) Agus Komarudin (38) dan Kristina (34), beserta anak sulung, CAW (12). Anak bungsu korban, SPY (8), ditemukan selamat dalam kondisi luka serius. Yusa mengaku ia tak tega menghabisi nyawa SPY karena merasa kasihan. Tersangka meninggalkannya dalam kondisi bernapas. Alasannya dia merasa kasihan pada yang paling kecil, ungkap AKP Fauzy Pratama yang kala itu menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Kediri, masih dari TribunJatim.com. Hubungan Yusa dengan korban Kristina adalah kakak adik. Pelaku merupakan adik kandung korban. Namun, sejak kecil, Yusa diasuh oleh kerabat lainnya di Bangsongan, Kecamatan Kayen. Selama itu, Yusa tak pernah mengunjungi keluarganya yang ada di Pandantoyo, Kecamatan Ngancar. Dikutip dari Kompas.com, motif Yusa menghabisi Kristina dan keluarganya karena masalah utang dan rasa sakit hati. Yusa memiliki utang di sebuah koperasi di Kabupayen Lamongan sebanyak Rp12 juta dan kepada Kristina senilai Rp2 juta. Karena Yusa tak memiliki pekerjaan dan utangnya terus menumpuk, ia pun memutuskan bertemu Kristina untuk meminjam uang. Kristina menolak permintaan Yusa sebab sang adik belum melunasi utang sebanyak Rp2 juta kepadanya. Penolakan itu kemudian memicu rasa sakit hati bagi Yusa hingga merencanakan pembunuhan terhadap Kristina dan keluarganya. Buntut aksi kejamnya, Yusa tak hanya divonis mati, pihak keluarga juga enggan menerimanya kembali. Sepupu korban dan pelaku, Marsudi (28), mengungkapkan pihak keluarga tak akan menerima kepulangan Yusa. Keluarga sudah enggak mau menerima (jika pelaku pulang), ungkapnya. Kronologi Pembunuhan Rencana pembunuhan oleh Yusa Cahyo Utomo terhadap Kristina dan keluarganya berawal dari penolakan korban meminjami uang kepada pelaku, Minggu (1/12/2024). Sakit hati permintaannya ditolak, Yusa kembali ke rumah Kristina pada Rabu (4/12/2024) dini hari pukul 3.00 WIB. Ia menyelinap ke dapur di bagian belakang rumah dan menunggu Kristina keluar. Saat Kristina keluar, Yusa lantas menghabisi nyawa kakak kandungnya itu menggunakan palu. Suami Kristina, Agus, mendengar suara teriakan sang istri dan keluar untuk mengecek. Nahas, Agus juga dibunuh oleh Yusa. Aksi Yusa berlanjut dengan menyerang anak Kristina, CAW dan SPY. Namun, ia membiarkan SPY tetap hidup sebab merasa kasihan. Usai melancarkan aksinya, Yusa membawa barang berharga milik korban, termasuk mobil dan beberapa telepon genggam. Ia kemudian kabur ke Lamongan dan berhasil ditangkap pada Kamis (5/12/2025). Atas perbuatannya, Yusa dijatuhi vonis mati buntut pembunuhan berencana terhadap Kristina dan keluarga. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Yusa Cahyo Utomo dengan hukuman mati, kata Ketua Majelis Hakim, Dwiyantoro dalam sidang putusan yang berlangsung di Ruang Cakra Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025), pukul 12.30 WIB, masih dikutip dari TribunJatim.com.

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 11:45 WIB
Utang Luar Negeri RI Capai Rp 7.019 Triliun per Juni 2025

News

Utang Luar Negeri RI Capai Rp 7.019 Triliun per Juni 2025

Jumat, 15 Agustus 2025 | 15:45 WIB
Lainnya

Terpopuler

1

Kecelakaan Maut KA Bangunkarta di Sleman: 3 Tewas, Tabrak Mobil Keluarga & 2 Motor
2

Jessica Bela Sabrina Alatas Soal Isu Selingkuh Hamish Daud: Dia Syok Difitnah
3

KPK Ungkap Gubernur Riau Abdul Wahid Sempat Kabur Sebelum Ditangkap OTT
4

Kecelakaan Maut KA Bangunkarta Tewaskan 3 Orang di Sleman, Ini Faktanya
5

Banjir Bandang Kendal Tewaskan 3 Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang di Sungai Getas
6

Jadwal & Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Zambia U-17 di Piala Dunia U-17 2025
7

KPK Ungkap Modus Jatah Preman Gubernur Riau Abdul Wahid dalam OTT, Rp1,6 Miliar Disita
8

OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Fakta, Respons UAS, dan Kronologi Terbaru
9

Pemutihan Utang BPJS Kesehatan 2025: Syarat, Cara Daftar & Sasaran Penerima
10

OTT KPK Jaring Orang Kepercayaan Gubernur Riau, Sita Uang Rp1 Miliar
11

Cara Nonton Timnas Indonesia U-17 vs Zambia di Piala Dunia U-17 2025: Link FIFA+ Gratis
12

Cak Imin Buka Suara Soal OTT KPK ke Gubernur Riau Abdul Wahid: Sikap & Kronologi
13

Nasib Gubernur Riau Abdul Wahid Usai OTT KPK 2025: Uang Rp1 Miliar Disita
14

Proyeksi IHSG Hari Ini 8.150-8.350: Analisis dan Rekomendasi Saham Terkini
15

PSSI Minta Publik Bersabar, Proses Seleksi Pelatih Timnas Indonesia Butuh Waktu