#Senyum

Hitung-Hitungan Anggota DPR Soal Tunjangan Rumah Bikin Melongo: Hancur Uang Rakyat!

News

Hitung-Hitungan Anggota DPR Soal Tunjangan Rumah Bikin Melongo: Hancur Uang Rakyat!

Kamis, 21 Agustus 2025 | 15:25 WIB
Kata Dokter Tifa: Otak Jokowi Itu Kecil, Yang Ada di Pikiran Dia Cuma Uang dan Kekuasaan!

Hukum politik

Kata Dokter Tifa: Otak Jokowi Itu Kecil, Yang Ada di Pikiran Dia Cuma Uang dan Kekuasaan!

Rabu, 20 Agustus 2025 | 20:30 WIB
Pilu di Hari Kemerdekaan: Viral Video Bocah Pungut Sisa Snack Pejabat, Publik Sindir Uang Pajak

News

Pilu di Hari Kemerdekaan: Viral Video Bocah Pungut Sisa Snack Pejabat, Publik Sindir Uang Pajak

Rabu, 20 Agustus 2025 | 09:10 WIB
Butuh Waktu 3 Jam Menangkan Pajat Pinang Kalimalang, Bawa Pulang Motor Listrik dari Wapres Gibran

News

Butuh Waktu 3 Jam Menangkan Pajat Pinang Kalimalang, Bawa Pulang Motor Listrik dari Wapres Gibran

Senin, 18 Agustus 2025 | 11:35 WIB
Sisi Gelap Presiden RI: Dari Bung Karno Sampai Prabowo

News

Sisi Gelap Presiden RI: Dari Bung Karno Sampai Prabowo

Minggu, 17 Agustus 2025 | 14:20 WIB
Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya

News

Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 11:50 WIB
Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tayang: Sabtu, 16 Agustus 2025 08:53 WIB Tribun XBaca tanpa iklan Editor: Valentino Verry zoom-inHeboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tribunjatim.com/Isya Anshari A-A+ INGIN DONOR ORGAN TUBUH - Yusa Cahyo Utomo, terdakwa pembunuh satu keluarga, divonis hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (13/8/2025) siang. Yusa mengaku menyesali perbuatannya dan berkeinginan menyumbangkan organ tubuhnya kepada sang keponakan yang masih hidup, sebagai bentuk penebusan kesalahan. WARTAKOTALIVE.COM, KEDIRI - Jika seorang terdakwa dijatuhi vonis mati biasanya tertunduk lesu, ada pula yang menangis. Lain halnya dengan Yusa Cahyo Utomo, terdakwa kasus pembunuhan satu keluarga di Kediri, Jawa Timur. Tak ada penyesalan, bahkan dia sempat tersenyum kepada wartawan yang mewancarainya usai sidang vonis oleh Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025). Dengan penuh percaya diri, Yusa Cahyo Utomo ingin mendonorkan organ tubuhnya usai dijatuhi vonis mati oleh majelis hakim. Baca juga: Alasan Pembunuh Satu Keluarga Tak Habisi Anak Bungsu, Mengaku Kasihan Saat Berusaha Bergerak Tentu ini cukup aneh, namun niat Yusa Cahyo Utomo ini ternyata ada makna yang besar. Donor organ tubuh adalah proses yang dilakukan untuk menyelamatkan atau memperbaiki hidup penerima organ yang mengalami kerusakan atau kegagalan fungsi organ. Biasanya, orang akan secara sukarela menyumbangkan organ tubuhnya untuk ditransplantasikan kepada orang lain yang membutuhkan. Saya berpesan, nanti di akhir hidup saya, bisa sedikit menebus kesalahan ini (membunuh) dengan menyumbangkan organ saya, ucapnya dilansir TribunJatim.com. Baca juga: Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Kediri Ternyata Masih Saudara Sendiri, Ini Motfinya Kalau saya diberikan hukuman mati, saya siap menyumbangkan semua organ saya, apapun itu, imbuhnya. Yusa Cahyo Utomo merupakan warga Bangsongan, Kecamatan Kayen, Kabupaten Kediri. Ia adalah seorang duda cerai dengan satu anak. Yusa merupakan pelaku pembunuhan terhadap satu keluarga di Dusun Gondang Legi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, pada Desember 2024. Yusa menghabisi nyawa pasangan suami istri (pasutri) Agus Komarudin (38) dan Kristina (34), beserta anak sulung, CAW (12). Anak bungsu korban, SPY (8), ditemukan selamat dalam kondisi luka serius. Yusa mengaku ia tak tega menghabisi nyawa SPY karena merasa kasihan. Tersangka meninggalkannya dalam kondisi bernapas. Alasannya dia merasa kasihan pada yang paling kecil, ungkap AKP Fauzy Pratama yang kala itu menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Kediri, masih dari TribunJatim.com. Hubungan Yusa dengan korban Kristina adalah kakak adik. Pelaku merupakan adik kandung korban. Namun, sejak kecil, Yusa diasuh oleh kerabat lainnya di Bangsongan, Kecamatan Kayen. Selama itu, Yusa tak pernah mengunjungi keluarganya yang ada di Pandantoyo, Kecamatan Ngancar. Dikutip dari Kompas.com, motif Yusa menghabisi Kristina dan keluarganya karena masalah utang dan rasa sakit hati. Yusa memiliki utang di sebuah koperasi di Kabupayen Lamongan sebanyak Rp12 juta dan kepada Kristina senilai Rp2 juta. Karena Yusa tak memiliki pekerjaan dan utangnya terus menumpuk, ia pun memutuskan bertemu Kristina untuk meminjam uang. Kristina menolak permintaan Yusa sebab sang adik belum melunasi utang sebanyak Rp2 juta kepadanya. Penolakan itu kemudian memicu rasa sakit hati bagi Yusa hingga merencanakan pembunuhan terhadap Kristina dan keluarganya. Buntut aksi kejamnya, Yusa tak hanya divonis mati, pihak keluarga juga enggan menerimanya kembali. Sepupu korban dan pelaku, Marsudi (28), mengungkapkan pihak keluarga tak akan menerima kepulangan Yusa. Keluarga sudah enggak mau menerima (jika pelaku pulang), ungkapnya. Kronologi Pembunuhan Rencana pembunuhan oleh Yusa Cahyo Utomo terhadap Kristina dan keluarganya berawal dari penolakan korban meminjami uang kepada pelaku, Minggu (1/12/2024). Sakit hati permintaannya ditolak, Yusa kembali ke rumah Kristina pada Rabu (4/12/2024) dini hari pukul 3.00 WIB. Ia menyelinap ke dapur di bagian belakang rumah dan menunggu Kristina keluar. Saat Kristina keluar, Yusa lantas menghabisi nyawa kakak kandungnya itu menggunakan palu. Suami Kristina, Agus, mendengar suara teriakan sang istri dan keluar untuk mengecek. Nahas, Agus juga dibunuh oleh Yusa. Aksi Yusa berlanjut dengan menyerang anak Kristina, CAW dan SPY. Namun, ia membiarkan SPY tetap hidup sebab merasa kasihan. Usai melancarkan aksinya, Yusa membawa barang berharga milik korban, termasuk mobil dan beberapa telepon genggam. Ia kemudian kabur ke Lamongan dan berhasil ditangkap pada Kamis (5/12/2025). Atas perbuatannya, Yusa dijatuhi vonis mati buntut pembunuhan berencana terhadap Kristina dan keluarga. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Yusa Cahyo Utomo dengan hukuman mati, kata Ketua Majelis Hakim, Dwiyantoro dalam sidang putusan yang berlangsung di Ruang Cakra Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025), pukul 12.30 WIB, masih dikutip dari TribunJatim.com.

News

Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tayang: Sabtu, 16 Agustus 2025 08:53 WIB Tribun XBaca tanpa iklan Editor: Valentino Verry zoom-inHeboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tribunjatim.com/Isya Anshari A-A+ INGIN DONOR ORGAN TUBUH - Yusa Cahyo Utomo, terdakwa pembunuh satu keluarga, divonis hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (13/8/2025) siang. Yusa mengaku menyesali perbuatannya dan berkeinginan menyumbangkan organ tubuhnya kepada sang keponakan yang masih hidup, sebagai bentuk penebusan kesalahan. WARTAKOTALIVE.COM, KEDIRI - Jika seorang terdakwa dijatuhi vonis mati biasanya tertunduk lesu, ada pula yang menangis. Lain halnya dengan Yusa Cahyo Utomo, terdakwa kasus pembunuhan satu keluarga di Kediri, Jawa Timur. Tak ada penyesalan, bahkan dia sempat tersenyum kepada wartawan yang mewancarainya usai sidang vonis oleh Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025). Dengan penuh percaya diri, Yusa Cahyo Utomo ingin mendonorkan organ tubuhnya usai dijatuhi vonis mati oleh majelis hakim. Baca juga: Alasan Pembunuh Satu Keluarga Tak Habisi Anak Bungsu, Mengaku Kasihan Saat Berusaha Bergerak Tentu ini cukup aneh, namun niat Yusa Cahyo Utomo ini ternyata ada makna yang besar. Donor organ tubuh adalah proses yang dilakukan untuk menyelamatkan atau memperbaiki hidup penerima organ yang mengalami kerusakan atau kegagalan fungsi organ. Biasanya, orang akan secara sukarela menyumbangkan organ tubuhnya untuk ditransplantasikan kepada orang lain yang membutuhkan. Saya berpesan, nanti di akhir hidup saya, bisa sedikit menebus kesalahan ini (membunuh) dengan menyumbangkan organ saya, ucapnya dilansir TribunJatim.com. Baca juga: Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Kediri Ternyata Masih Saudara Sendiri, Ini Motfinya Kalau saya diberikan hukuman mati, saya siap menyumbangkan semua organ saya, apapun itu, imbuhnya. Yusa Cahyo Utomo merupakan warga Bangsongan, Kecamatan Kayen, Kabupaten Kediri. Ia adalah seorang duda cerai dengan satu anak. Yusa merupakan pelaku pembunuhan terhadap satu keluarga di Dusun Gondang Legi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, pada Desember 2024. Yusa menghabisi nyawa pasangan suami istri (pasutri) Agus Komarudin (38) dan Kristina (34), beserta anak sulung, CAW (12). Anak bungsu korban, SPY (8), ditemukan selamat dalam kondisi luka serius. Yusa mengaku ia tak tega menghabisi nyawa SPY karena merasa kasihan. Tersangka meninggalkannya dalam kondisi bernapas. Alasannya dia merasa kasihan pada yang paling kecil, ungkap AKP Fauzy Pratama yang kala itu menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Kediri, masih dari TribunJatim.com. Hubungan Yusa dengan korban Kristina adalah kakak adik. Pelaku merupakan adik kandung korban. Namun, sejak kecil, Yusa diasuh oleh kerabat lainnya di Bangsongan, Kecamatan Kayen. Selama itu, Yusa tak pernah mengunjungi keluarganya yang ada di Pandantoyo, Kecamatan Ngancar. Dikutip dari Kompas.com, motif Yusa menghabisi Kristina dan keluarganya karena masalah utang dan rasa sakit hati. Yusa memiliki utang di sebuah koperasi di Kabupayen Lamongan sebanyak Rp12 juta dan kepada Kristina senilai Rp2 juta. Karena Yusa tak memiliki pekerjaan dan utangnya terus menumpuk, ia pun memutuskan bertemu Kristina untuk meminjam uang. Kristina menolak permintaan Yusa sebab sang adik belum melunasi utang sebanyak Rp2 juta kepadanya. Penolakan itu kemudian memicu rasa sakit hati bagi Yusa hingga merencanakan pembunuhan terhadap Kristina dan keluarganya. Buntut aksi kejamnya, Yusa tak hanya divonis mati, pihak keluarga juga enggan menerimanya kembali. Sepupu korban dan pelaku, Marsudi (28), mengungkapkan pihak keluarga tak akan menerima kepulangan Yusa. Keluarga sudah enggak mau menerima (jika pelaku pulang), ungkapnya. Kronologi Pembunuhan Rencana pembunuhan oleh Yusa Cahyo Utomo terhadap Kristina dan keluarganya berawal dari penolakan korban meminjami uang kepada pelaku, Minggu (1/12/2024). Sakit hati permintaannya ditolak, Yusa kembali ke rumah Kristina pada Rabu (4/12/2024) dini hari pukul 3.00 WIB. Ia menyelinap ke dapur di bagian belakang rumah dan menunggu Kristina keluar. Saat Kristina keluar, Yusa lantas menghabisi nyawa kakak kandungnya itu menggunakan palu. Suami Kristina, Agus, mendengar suara teriakan sang istri dan keluar untuk mengecek. Nahas, Agus juga dibunuh oleh Yusa. Aksi Yusa berlanjut dengan menyerang anak Kristina, CAW dan SPY. Namun, ia membiarkan SPY tetap hidup sebab merasa kasihan. Usai melancarkan aksinya, Yusa membawa barang berharga milik korban, termasuk mobil dan beberapa telepon genggam. Ia kemudian kabur ke Lamongan dan berhasil ditangkap pada Kamis (5/12/2025). Atas perbuatannya, Yusa dijatuhi vonis mati buntut pembunuhan berencana terhadap Kristina dan keluarga. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Yusa Cahyo Utomo dengan hukuman mati, kata Ketua Majelis Hakim, Dwiyantoro dalam sidang putusan yang berlangsung di Ruang Cakra Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025), pukul 12.30 WIB, masih dikutip dari TribunJatim.com.

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 11:45 WIB
Dapat Standing Ovation di Parlemen, Prabowo: Kayak Rapat di Kecamatan Aja!

Hukum politik

Dapat Standing Ovation di Parlemen, Prabowo: Kayak Rapat di Kecamatan Aja!

Jumat, 15 Agustus 2025 | 19:05 WIB
Puan Maharani: Ketum PDIP Saat Ini Diwakili Saya

Hukum politik

Puan Maharani: Ketum PDIP Saat Ini Diwakili Saya

Jumat, 15 Agustus 2025 | 11:30 WIB
Kabinet Era Jokowi Berpeluang Cetak Rekor Terbanyak Terjerat Korupsi

Hukum politik

Kabinet Era Jokowi Berpeluang Cetak Rekor Terbanyak Terjerat Korupsi

Rabu, 13 Agustus 2025 | 08:15 WIB
Kabinet Era Jokowi Berpeluang Cetak Rekor Terbanyak Terjerat Korupsi

News

Kabinet Era Jokowi Berpeluang Cetak Rekor Terbanyak Terjerat Korupsi

Rabu, 13 Agustus 2025 | 08:15 WIB
GEGER Momen Gibran Ogah Salami AHY, Sinyal Retak di Kabinet? Ini Fakta dan Analisisnya!

Hukum politik

GEGER Momen Gibran Ogah Salami AHY, Sinyal Retak di Kabinet? Ini Fakta dan Analisisnya!

Selasa, 12 Agustus 2025 | 14:45 WIB
Profil Letda (Purn) Darius Bayani: Rambo TNI yang Terima Bintang Sakti Prabowo

News

Profil Letda (Purn) Darius Bayani: Rambo TNI yang Terima Bintang Sakti Prabowo

Senin, 11 Agustus 2025 | 23:10 WIB
Prabowo Dinilai Tiru Gaya Jokowi: Beda Kata dan Perbuatan

News

Prabowo Dinilai Tiru Gaya Jokowi: Beda Kata dan Perbuatan

Senin, 11 Agustus 2025 | 21:20 WIB
Perilaku Gibran Tak Salami AHY Langsung Dibalas Karma! Tak Hanya Prabowo, Puan dan Kapolri Ikut Cuekin Gibran

News

Perilaku Gibran Tak Salami AHY Langsung Dibalas Karma! Tak Hanya Prabowo, Puan dan Kapolri Ikut Cuekin Gibran

Senin, 11 Agustus 2025 | 21:00 WIB
Momen Gibran Cueki AHY Viral, Bikin Puan Maharani Senyum-Senyum, Ada Apa?

News

Momen Gibran Cueki AHY Viral, Bikin Puan Maharani Senyum-Senyum, Ada Apa?

Senin, 11 Agustus 2025 | 19:30 WIB
Pengamat Sindir Sikap Bocah Wapres Gibran Tak Salami AHY: Secara Mental Tidak Siap Memimpin, Gesture Politiknya Tidak Membaur!

Hukum politik

Pengamat Sindir Sikap Bocah Wapres Gibran Tak Salami AHY: Secara Mental Tidak Siap Memimpin, Gesture Politiknya Tidak Membaur!

Senin, 11 Agustus 2025 | 17:25 WIB
Gibran Cuma Lirik AHY Tanpa Salaman, Sinyal Keretakan di Kabinet? Rocky Gerung: Dia Gak Terima Peran Wapres Diambil Alih!

Hukum politik

Gibran Cuma Lirik AHY Tanpa Salaman, Sinyal Keretakan di Kabinet? Rocky Gerung: Dia Gak Terima Peran Wapres Diambil Alih!

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:50 WIB
Presiden Peru Tersentuh, Beri Tanda Love untuk Pasukan Bocah SD di Istana

News

Presiden Peru Tersentuh, Beri Tanda Love untuk Pasukan Bocah SD di Istana

Senin, 11 Agustus 2025 | 12:20 WIB
FAKTA-FAKTA Kematian Wanita Muda Putri Apriyani, Diduga Dibunuh dan Dibakar Oknum Anggota Polisi SN

News

FAKTA-FAKTA Kematian Wanita Muda Putri Apriyani, Diduga Dibunuh dan Dibakar Oknum Anggota Polisi SN

Senin, 11 Agustus 2025 | 07:30 WIB
Tragis, Karyawati Apotek di Indramayu Tewas dengan Tubuh Gosong, Diduga Dibunuh dan Dibakar Oknum Polisi

Peristiwa

Tragis, Karyawati Apotek di Indramayu Tewas dengan Tubuh Gosong, Diduga Dibunuh dan Dibakar Oknum Polisi

Senin, 11 Agustus 2025 | 02:30 WIB
Calon Tersangka Korupsi Haji Dispill KPK, Mungkin Yaqut

News

Calon Tersangka Korupsi Haji Dispill KPK, Mungkin Yaqut

Minggu, 10 Agustus 2025 | 14:30 WIB
Tom Lembong Bagikan Kisahnya di Dalam Tahanan: Tak Bisa Tidur-Rindu Makanan Arab

News

Tom Lembong Bagikan Kisahnya di Dalam Tahanan: Tak Bisa Tidur-Rindu Makanan Arab

Minggu, 10 Agustus 2025 | 06:50 WIB
Makin Panas Sindiran Eks Wakapolri ke Silfester Matutina Jadi Komisaris BUMN, Susno Singgung Penjara!

Hukum politik

Makin Panas Sindiran Eks Wakapolri ke Silfester Matutina Jadi Komisaris BUMN, Susno Singgung Penjara!

Sabtu, 09 Agustus 2025 | 15:30 WIB
Viral Mahasiswa Baru Unmul Balik Badan saat Wagub Kaltim Berpidato, Aksi Protes?

News

Viral Mahasiswa Baru Unmul Balik Badan saat Wagub Kaltim Berpidato, Aksi Protes?

Sabtu, 09 Agustus 2025 | 12:00 WIB
Lainnya

Terpopuler

1

Heboh! Raisa Pamer Video dengan Rony Parulian Saat Isu Hamish Daud-Sabrina Alatas Kian Panas
2

Viral Bukti Perselingkuhan Hamish Daud & Sabrina Alatas: Fakta Folder Future House hingga Respons Raisa
3

Airbus A400M Tiba di Indonesia: Penguatan Armada TNI AU dan Momen Bersejarah
4

Raisa Siapkan Saksi Kuat untuk Gugatan Cerai Hamish Daud, Ini Kronologinya
5

Hamish Daud & Sasha Sabrina Alatas Liburan ke Bangkok? Ini Bukti-Bukti Perselingkuhan yang Ditemukan Netizen
6

Layanan JakLingko JAK41 Dihentikan Sementara: Penyebab & Update Terbaru
7

Lirik Lagu Pengganti Aku Raisa Viral, Diduga Sindir Chef Sasha dan Hamish Daud
8

Misteri 2 Kerangka di Gedung ACC Kwitang: Suara Minta Tolong hingga Dugaan Identitas Korban
9

Gubernur Riau Abdul Wahid Terjerat OTT KPK: Fakta Lengkap & Klarifikasi Ustaz Abdul Somad (UAS)
10

Kereta Khusus Petani & Pedagang KAI: Rute, Tarif Murah, Launch November 2025
11

Gadis Thailand Rela Hujan-Hujanan Demi Pratama Arhan, Bukti Popularitasnya Melejit
12

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid: 10 Orang Diamankan, Uang Diamankan
13

Indonesia Stop Impor Solar 2026, Kunci Suksesnya RDMP Balikpapan dan Program B50
14

Ustaz Abdul Somad Bantah Gubernur Riau Terjaring OTT KPK, Ini Faktanya
15

8 Kepala Dinas Bandung Diperiksa Kejari Terkait Dugaan Korupsi