GELORA.ME - Pegiat media sosial, Tifauzia Tyassuma atau dikenal dengan Dokter Tifa mengaku bahwa ia mendapatkan pengalaman dan pelajaran baru usai masuk dalam kasus dugaan ijazah palsu milik Presiden ke - 7, Joko Widodo (Jokowi).
Dokter Tifa menyimpulkan bahwa Jokowi adalah orang yang harus dilawan bahkan dihancurkan oleh orang-orang gila.
Tak menyebut orang lain, orang gila yang dimaksud Dokter Tifa tersebut adalah dirinya sendiri dan kedua rekannya, Roy Suryo serta Rismon Sianipar.
"Sebetulnya kita bertiga ini dapat pelajaran, bagaimana menghancurkan Joko Widodo. Ternyata Joko Widodo harus dihancurkan oleh orang-orang gila, ya kita bertiga ini," ujar Dokter Tifa, dikutip dari YouTube Refly Harun, Rabu (20/8/25).
"Dia (Roy Suryo) gila, saya gila, dia (Rismon) gila, jadi yang diperlukan itu," imbuhnya
Perjuangannya melawan Jokowi itu kemudian dikisahkan dengan cerita seorang anak kecil yang sanggup menghancurkan seorang raksasa.
Keberhasilannya itu karena raksasa yang dilawan memiliki kelemahan otak kecil, sehingga mudah untuk dilawan.
"Nah jadi kita menggunakan strategi Daut melawan jalut, Devit melawan Goliat. Bagaimana Devit yang usianya waktu itu Baru 14 Tahun anak kecil, sanggup untuk menghancurkan seorang raksasa seperti Jalut. Dia tahu kelemahan Jalut itu otaknya kecil, sehingga yang dia ketapelin itu otaknya, ini metafora," urainya.
Dokter Tifa dengan semangatnya yang membara mengatakan bahwa pihaknya pasti bisa menghancurkan Jokowi, sama halnya seperti Daut melawan Jalut.
Terlebih, menurut Dokter Tifa, Jokowi memiliki otak kecil yang hanya memikirkan uang serta kekuasaan saja, sehingga mudah untuk dihancurkan.
"Kita tahu betapa kecilnya otak Joko Widodo, karena itu yang dia pikirkan cuma uang uang uang kekuasaan kekuasaan. Maka dari itu, kita susun rencana supaya otaknya yang kecil itu yang kita ketapelin terus-terusan," terangnya.
Dokter Tifa mengatakan bahwa selama ini cara berbicara hingga body language Jokowi sama sekali tidak mencerminkan dirinya sebagai seorang sarjana.
"Kalo kita lihat coba bagaimana narasi Joko Widodo "we would the talk talk talk petok petok petok. Bagaimana body languagenya, bagaimana face languagenya, bagaimana dia tersenyum, bagaimana dia berbicara, bagaimana dia mengeryitkan kening dan sebagainya, itu sangat tidak konsisten dengan ijazah sarjana," ungkapnya.
Menurut Dokter TIfa, kini persoalan terbesarnya adalah menghadapi Jokowi yang ternyata prototipe.
"Persoalan terbesarnya adalah Joko Widodo ini adalah prototipe, prototipe yang berhasil menghancurkan negara Indonesia 10 tahun," jelasnya.
Dokter Tifa menegaskan apabila hal ini dibiarkan begitu saja, maka akan sangat berbahaya. Dimana Indonesia akan hancur berkelanjutan.
"Bahaya sekali kalau prototipe ini tidak kita bongkar sedetil detilnya, karena yang berhasil ini akan terus dijadikan sebuah model, bagaimana menghancurkan Indonesia selanjutnya," terangnya.
Maka dari itu untuk mensiasati semuanya, Dokter Tifa bersama kedua rekannya, Roy dan Rismon menciptakan sebuah buku berjudul "Jokowi's White Paper".
"Makanya sumbangan dari kami (Roy,Tifa, Rismon) adalah bagaimana kami membongkar prototipe itu dan menjadikan sebuah narasi yang bisa dijadikan pelajaran menjadi model kita, sehingga kita nanti akan bisa mengidentifikasi," urainya.
"Apakah model yang dilakukan yang berhasil oleh Joko Widodo ini tidak lagi terjadi dimasa depan," imbuhnya.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Amien Rais Beri Peringatan: Bahaya Jika Gibran Jadi Presiden, Indonesia Akan Hancur!
LENGKAP! Penjelasan Bareskrim Soal Hasil Tes DNA RK-Anak Lisa Mariana Tak Cocok
KPK Jangan Jadikan OTT Alat Politik
Roy Suryo Sebut Jokowi Pengecut Soal Laporan Ijazah Palsu