Setelah meninjau langsung, KBRI memastikan bahwa 86 WNI yang diamankan dalam kondisi sehat. KBRI Phnom Penh memberikan bantuan darurat berupa makanan instan, obat-obatan, dan kebutuhan sanitasi, termasuk kebutuhan khusus untuk perempuan.
Pada 18 Oktober 2025, KBRI juga mengunjungi 11 WNI yang dirawat di rumah sakit dan menyatakan bahwa tidak ada yang dalam kondisi kritis atau membahayakan jiwa.
Proses Deportasi Menunggu
Otoritas Kamboja berkomitmen untuk segera memindahkan para WNI ke detensi imigrasi di Phnom Penh sebelum akhirnya dideportasi kembali ke Indonesia. KBRI Phnom Penh menegaskan akan terus berkoordinasi untuk memastikan hak-hak WNI terpenuhi hingga proses pemulangan selesai.
Terungkap Dua Peristiwa Kericuhan
Dirjen Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, mengungkapkan bahwa ini adalah peristiwa kedua dalam bulan yang sama. Sebelumnya, pada 4 Oktober 2025, juga terjadi kericuhan serupa di mana sejumlah WNI melarikan diri dari perusahaan scam online di Kamboja.
Sumber: Artikel Asli
Artikel Terkait
Gadis 16 Tahun di Blora Diduga Korban Salah Sasaran Polisi: Tuduhan Buang Bayi & Pemeriksaan Tidak Manusiawi
Kebakaran Terra Drone Indonesia: 22 Tewas, Proyek Sawit hingga Tol Cisumdawu Terungkap
Ustaz Cabul di Sumenep Divonis 20 Tahun Penjara & Kebiri Kimia: Kronologi Kasus 8 Santriwati
Misteri Kayu Gelondongan di Pantai Tanjung Setia Terungkap: Barcode SVLK Kementerian Kehutanan Jadi Kunci