“Itu bukan hak saya,” katanya lirih kepada petugas setelah berhasil keluar dari reruntuhan.
Cerita tentang Haikal menyebar cepat di antara para relawan dan warga sekitar.
Banyak yang tertegun, menyebut bahwa pendidikan di pesantren ini telah berhasil menanamkan nilai ketaatan dan keikhlasan mendalam pada para santrinya.
“Haikal menunjukkan bahwa iman bisa menjadi penopang terbesar, bahkan dalam keadaan paling sulit sekalipun,” kata seorang relawan yang ikut mengevakuasi.
Penuturan Ibunda Haikal
Ibunda Haikal, Dwi Ajeng, tak kuasa menahan haru saat mengisahkan kembali cerita putra kesayangannya ini.
Menurutnya, Haikal sempat dilanda rasa haus yang teramat sangat saat berada di bawah puing bangunan.
Dalam kondisi lemah dan pasrah, tiba-tiba ia didatangi sosok anak kecil yang memberinya minum.
Namun, kehadiran itu hanya sesaat.
“Katanya anak saya haus sekali, terus ada anak kecil ngasih minum. Setelah itu dia tidur, dipanggil-panggil nggak ada (anak kecilnya). Itu yang bikin saya merinding,” tutur Dwi Ajeng dengan mata berkaca-kaca, Kamis (2/10/2025).
Haikal juga menceritakan detik-detik saat musala ambruk.
Ia hanya sempat mendengar suara gemuruh keras sebelum tubuhnya terjatuh dan tertimbun.
Meski merasakan sakit dan sesak, Haikal mengaku bisa tertidur nyenyak di bawah timbunan bangunan yang seharusnya membuatnya tak bisa bergerak.
“Katanya posisi tidur kakak itu enak, nyaman, kayak tidur biasa. Padahal kondisinya terjepit reruntuhan. Itu yang membuat saya yakin ada pertolongan Allah,” lanjut sang ibu dengan rasa syukur.
Kisah ajaib ini cepat menyebar di antara para relawan dan keluarga korban.
Banyak yang meyakini pengalaman Haikal merupakan bukti kuasa Tuhan di tengah bencana.
Keberadaannya kini menjadi pengingat bahwa harapan bisa tetap hidup bahkan dalam keadaan yang paling mustahil sekalipun
Sumber: Tribunnews
Artikel Terkait
Fakta Lengkap Kasus Bilqis & Suku Anak Dalam: 9 Pertanyaan Kunci Terjawab
Anggota TNI AU di Makassar Tikam Pria Diduga Selingkuh, Kronologi Lengkap Hingga Tewas
Bayi Perempuan Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag di TPA Cipayung, Jakarta Timur
Fakta Mengerikan Pelaku Penculikan Bilqis: Jual 3 Anak Kandungnya Cuma Rp 300 Ribu