Kuasa hukum korban, Eko Prastian dari Biro Bantuan Hukum Damar Indonesia menjelaskan, peristiwa itu terungkap dari kecurigaan ibu korban yang mendapati bercak darah pada celana dalam anaknya.
Korban awalnya tak mau bercerita saat ditanya sang ibu terkait bercak darah di celana dalamnya. Setelah dibawa ke dokter, dia akhirnya mau bercerita telah menjadi korban dugaan pencabulan sepasang suami istri.
"Terlihat ada darah di celana dalamnya. Setelah itu si anak tidak mau cerita ditanya kenapa nggak mau (cerita). Saat divisum dia bilang sakit-sakit. Nah dari situlah dia baru mau cerita," katanya, Senin (12/8).
Selain pada dokter, korban yang masih duduk di kursi Sekolah Dasar (SD) ini juga mau bercerita di depan polisi. Kepada polisi dia menjelaskan bahwa pada saat kejadian tubuhnya ditindih terlapor berinisial K.
Mirisnya, W yang merupakan istri K, disebut korban juga turut memegangi tangannya. Tidak hanya itu, seusai dicabuli, korban yang masih berusia 9 tahun itu disuruh berjalan jongkok oleh terduga pelaku.
"Korban mengaku ditindih oleh K, ditiduri, dan tangannya dipegangi Tante W (istri terduga pelaku). Terus setelah itu disuruh jalan jongkok," ujarnya menirukan cerita korban.
Sebelum dicabuli, korban memang sering dijemput kedua terduga pelaku untuk diajak bermain di rumahnya. Pasangan suami istri itu memang tak memiliki anak, sehingga perilaku mereka tak pernah membuat keluarga korban menjadi curiga. Apalagi, antara keluarga terduga pelaku dan keluarga korban sudah bertetangga selama 3 tahun.
"Bertetangga sudah 3 tahunan. Sebelumnya memang sering main ke rumah terduga pelaku. Sore (hari kejadian) mau dibawa oleh ibunya keluar tidak diperbolehkan. Tapi setelah sore istrinya terdengar pelaku ini WA bilang 'Bu anaknya ini kayaknya kecapean difoto terlihat tengkurap'," ceritanya.
Lantas, mengapa korban tak berteriak meminta tolong pada saat kejadian? Berdasarkan pengakuan korban, dia dibekap pelaku agar tidak berteriak.
Artikel Terkait
Tumbangnya Pohon Jambu Mete di Langenharjo: Tanda Alam Misterius Sebelum Wafatnya Raja Solo Pakubuwono XIII
Oknum Polisi Tebo Tewaskan Dosen Erni Yuniarti di Bungo: Motif Asmara & Kronologi Lengkap
Mahasiswa Tewas Dikeroyok di Masjid Agung Sibolga: Kronologi, Pelaku, dan Motif Penyerangan
Warga Tuban Rugi Jutaan Rupiah! Motor Brebet & Tak Bertenaga Usai Isi Pertamax, Ini Penyebabnya