Tujuannya adalah untuk melemahkan kemampuan militer Houthi yang selama ini digunakan melancarkan serangan terhadap armada AS dan Inggris di perairan Yaman, serta kapal-kapal komersial internasional lainnya.
Sebelumnya pada hari yang sama, enam lokasi di Yaman juga diserang AS. Lokasi-lokasi itu diduga berisi rudal jelajah Houthi yang akan diluncurkan ke kapal-kapal di Laut Merah.
Sebagai tanggapan atas serangan ini, juru bicara senior kelompok Houthi Mohammed al-Bukhaiti menyatakan mereka bersiap "menghadapi eskalasi dengan eskalasi." Ia menegaskan operasi militer melawan "entitas Zionis" akan terus berlanjut hingga agresi terhadap Gaza berhenti.
Serangan balasan AS dan Inggris ini terjadi setelah mereka melakukan serangkaian serangan udara di Irak dan Suriah pada Jumat, sebagai tanggapan atas serangan pesawat tak berawak pekan lalu yang menewaskan tiga tentara AS di Yordania.
Dengan demikian ketegangan di kawasan Teluk semakin memuncak akibat saling serang yang terus berlanjut antara koalisi Barat dan kelompok militan pro-Iran.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: klikanggaran.com
Artikel Terkait
Gadis 16 Tahun di Blora Diduga Korban Salah Sasaran Polisi: Tuduhan Buang Bayi & Pemeriksaan Tidak Manusiawi
Kebakaran Terra Drone Indonesia: 22 Tewas, Proyek Sawit hingga Tol Cisumdawu Terungkap
Ustaz Cabul di Sumenep Divonis 20 Tahun Penjara & Kebiri Kimia: Kronologi Kasus 8 Santriwati
Misteri Kayu Gelondongan di Pantai Tanjung Setia Terungkap: Barcode SVLK Kementerian Kehutanan Jadi Kunci