GELORA.ME - Insiden pembakaran balai pengajian milik Muhammadiyah terjadi di Desa Sangso, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireun, Aceh.
Kejadian yang diduga dilakukan Orang Tak Dikenal (OTK) terjadi kemarin, Selasa, 30 Mei 2023.
Menurut keterangan dari Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Aceh, A Malik Musa, aksi ini diduga buntut penolakan pembangunan masjid Taqwa Muhammadiyah.
Menurutnya, penolakan itu terjadi dengan alasan sudah ada masjid jamik gabungan dari beberapa desa.
Kemudian, karena ramainya penolakan, maka PWM Muhammadiyah Aceh mengurungkan niat untuk membangun masjid.
Selanjutnya, PWM Aceh hanya membuat mushala yang dimulai dengan tempat wudhu dan toilet lebih dulu seperti arahan dari Prof Muhajir.
"Namun setelah dibuat tempat wudhu dan WC, tadi subuh dibakar balai tua tempat singgahan jika orang-orang datang ke lokasi tersebut," kata Malik kepada wartawan, Rabu, 31 Mei 2023.
Dijelaskannya, sebelum pembangunan mushala dimulai, PWM Muhammadiyah Aceh sudah bersilaturahmi dengan tokoh agama di wilayah tersebut dan disambut baik.
Diharapkannya, pihak kepolisian bisa mengungkap motif pelaku yang membakar balai pengajian milik Muhammadiyah tersebut.
"Polisi harus dapat orang yang membakar itu, karena kejadian ini sudah berulang kali. Kalau sudah dapat orangnya sudah bisa kita urai benang kusut selama ini," katanya.
Ia mengimbau semua warga untuk menahan diri dan tidak terpancing oleh provokator yang ingin memperkeruh suasana kehidupan beragama di Kabupaten Bireuen, Aceh.
"Kita harus hati-hati dalam bersikap terutama sesama Muslim dan harus rela menerima perbedaan dalam menjalankan ibadah," tandasnya.
Pasca insiden tersebut, pihak PWM Aceh telah melaporkannya ke Polres Bireuen.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Ibu di Wonogiri Syok Baca WA Anaknya yang Masih Kelas 6 SD: Jalin Asmara dengan Pria Dewasa, Sudah 7x Hubungan Intim
Asisten Dosen Sekaligus Ustaz di UINSU Diduga Lecehkan Mahasiswi, Korban Dibius Lalu Dibawa ke Hotel
Terungkap Praktik Prostitusi di Rumah Kos: 2 Siswi SMA Digerebek, Ada Kondom Bekas Pakai
Ayah dan Anak di Ciamis hanya Minum Air karena Tak Punya Beras, Tinggal di Gubuk Reyot, Tak Terdata Penerima Bansos