Menpora Erick Thohir menekankan bahwa masalah dualisme kepengurusan cabor harus segera dituntaskan. Menurutnya, dampak terbesar dari perselisihan ini dirasakan oleh atlet, yang dapat kehilangan kesempatan untuk bertanding di ajang internasional dan membawa nama bangsa.
Erick Thohir meminta KOI dan KONI mengambil peran strategis untuk mendorong penyelesaian sengketa secara musyawarah dan mufakat, sesuai dengan Undang-Undang Keolahragaan. Ia menegaskan bahwa Kemenpora telah melakukan perbaikan tata kelola internal dan mengharapkan langkah serupa dari seluruh pihak terkait.
Batas Waktu dan Konsekuensi yang Ditetapkan
Surat resmi telah dikirimkan kepada Ketua Umum KOI dan KONI pada 1 Oktober 2025, dengan tenggat waktu tiga bulan untuk menyelesaikan dualisme cabor. Jika hingga akhir Desember 2025 masalah ini belum terselesaikan, Kemenpora akan mengambil alih dan membuat keputusan tegas untuk menyelamatkan para atlet dan prestasi olahraga nasional.
Erick Thohir mengingatkan semua pihak untuk mengutamakan kepentingan olahraga nasional dan meninggalkan kepentingan pribadi serta ego sektoral. Tindakan ini diharapkan dapat memuluskan konsolidasi Desain Besar Olahraga Nasional serta persiapan menghadapi berbagai event multievent seperti PON, SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade.
Artikel Terkait
Hasil Liga Champions: Liverpool Kalahkan Real Madrid, PSG Takluk dari Bayern
Live Streaming Selangor FC vs Persib Bandung Malam Ini di Vision+: Jadwal dan Link
Rawinda Prajongjai: Karier Baru dari Atlet ke Pelatih Sukses Thailand
Timnas Amputasi Indonesia Berebut Tiket Piala Dunia 2026 di Piala Asia 2025 Jakarta