Di lokasi penyimpanan, ternyata terdapat tiga unit becak listrik. Selain Daklan, dua penerima lainnya adalah Muhtadi (55), buruh harian lepas, dan Sudrajat (65), karyawan BUMDes di bidang sampah.
"Becaknya sampai saat ini masih di kantor BUMDes, saya takut tidak berani menanyakan," ungkap Daklan.
Klaim BUMDes: Hanya Dititip Sementara
Ketua BUMDes Mekar Jaya, Suherman (44), membantah becak listrik tersebut diterima oleh BUMDes. Ia menegaskan bahwa becak hanya dititipkan sementara di aula TPS 3R KSM Sejahtera Bersama karena lokasinya memadai untuk garasi.
"Diterima BUMDes itu tidak. Saat ini posisinya ada di gedung TPS 3R untuk transit sementara," kata Herman. Ia menyebut hal ini sebagai kesalahpahaman dan proses pembagian yang mendadak.
Herman beralasan penyimpanan sementara dilakukan untuk menghindari kecemburuan sosial di masyarakat mengingat keterbatasan bantuan. "Sampai hari ini, becak listrik masih di gudang. Tidak ada satupun yang datang ke saya untuk meminta itu," tambahnya. Ia berjanji akan mendistribusikan becak tersebut secepatnya dengan mempertimbangkan kondusivitas masyarakat.
Artikel Terkait
Wali Kota Medan Tarik Bantuan 30 Ton Beras UEA: Alasan, Pro Kontra, dan Dampak ke Korban Banjir
Presiden Prabowo Lantik 6 Dubes Baru: Daftar Lengkap, Profil, dan Peran Kartini Sjahrir
Dutch Disease di Indonesia: Solusi Danantara Atasi Kutukan Sumber Daya Alam
Susi Pudjiastuti Kritik Gibran: Bawa Starlink Langsung ke Korban Bencana, Jangan Cuma Janji