Kecaman juga datang dari dalam negeri, dimana sejumlah warganet mendesak Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, untuk memecat Ainul dari posisinya sebagai Komisaris Transjakarta.
Akun @elisa_jkt mengaku telah mengirim surat tuntutan pemberhentian Ainul, sementara @marukonahu menegaskan bahwa ancaman kekerasan tidak pantas dilakukan oleh seorang komisaris perusahaan BUMD. @isuzucarpenter juga menyoroti masalah akhlak dan menilai Ainul tidak pantas menduduki posisi tersebut.
Latar Belakang Kontroversi
Kontroversi ini bermula dari rekaman video yang menunjukkan Ainul Yaqin berorasi dengan jaket Ansor dan peci hitam. Dalam orasinya, dia menyatakan bahwa Ansor dan Banser akan menjadi garda terdepan jika ada kiai dan ulama yang dihina.
Yang memicu kemarahan publik adalah pernyataannya: "Jangan sampai kader-kader Banser menggorok leher kalian, seperti Banser menggorok leher PKI. Halal darah kalian." Pernyataan ini dinilai banyak pihak sebagai ancaman kekerasan yang tidak pantas, terlebih datang dari seorang hafizh Alquran dan pejabat publik.
Selain menjabat sebagai Komisaris Transjakarta, Ainul Yaqin juga merupakan Ketua GP Ansor DKI Jakarta dan tenaga ahli Menteri Agama RI.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Pesan Tegas Prabowo ke Dirut KAI: Utamakan Keamanan & Keselamatan Penumpang
Polda Jambi Gagalkan 32.589 Liter Solar Ilegal dari Sumsel, 2 Tersangka Ditangkap
AHY Tegaskan APBN Bakal Tanggung Utang Kereta Cepat Whoosh, Ini Penjelasannya
BAIC Buka Dealer Baru di Puri Indah Jakarta Barat, Dapatkan Promo Dashcam Gratis!