Spekulasi mengenai perubahan peran Jokowi dalam struktur Projo semakin kuat seiring dengan langkah Budi Arie yang memberikan sinyal akan bergabung dengan Partai Gerindra. Dalam pidatonya di hadapan ribuan relawan, Budi Arie secara eksplisit menyatakan, "Kami akan memperkuat seluruh agenda politik Presiden dengan memperkuat partai politik pimpinan Presiden," yang merujuk langsung pada Prabowo Subianto.
Logo Baru Projo dan Makna Sebenarnya di Balik Nama
Sebagai bagian dari transformasi, Projo juga berencana mengganti logo yang selama ini menampilkan wajah Jokowi. Budi Arie menekankan bahwa perubahan ini bukanlah bentuk menjauhi Jokowi, melainkan sebuah evolusi organisasi yang telah disepakati oleh Jokowi sendiri.
"Kita harus mentransformasikan Projo karena tugas Projo mengawal pemerintahan Pak Jokowi sudah selesai, dan sekarang kita menghadapi tantangan baru," jelasnya.
Meski mengubah logo, Budi Arie menegaskan nama "Projo" akan tetap dipertahankan. Ia juga meluruskan bahwa "Projo" bukanlah singkatan dari "Pro Jokowi", melainkan berasal dari bahasa Sanskerta dan Jawa Kawi yang berarti "negeri" dan "rakyat".
"Projo itu artinya negeri dan rakyat. Jadi kaum Projo adalah kaum yang mencintai negara dan rakyatnya," pungkas Budi Arie, menegaskan reposisi organisasi relawan ini dalam peta politik Indonesia yang baru.
Artikel Terkait
Onadio Leonardo Pakai Narkoba: Polisi Dalami Alasan dan Frekuensi Pemakaian
Projo Ganti Logo: Hilangkan Siluet Jokowi, Ini Alasan Pentingnya
Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia U-17 vs Zambia U-17 di Piala Dunia U-17 2025, Tayang di FIFA+
Waspada Hujan Lebat hingga Ekstrem 1-7 November 2025: BMKG Imbau Siaga Banten, Jakarta, Jawa Barat, dkk.