Mahfud MD Beberkan Kejanggalan Proyek Kereta Cepat Whoosh, Ini Poin-Poinnya
Mantan Menko Polhukam Mahfud MD mengungkap sederet kejanggalan besar dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh). Menurutnya, hal inilah yang memicu kecurigaan publik dan mendorong Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan penyelidikan.
Perubahan Skema dari B2B ke Melibatkan Negara
Mahfud menyoroti inkonsistensi skema pembiayaan proyek. Awalnya, pemerintah menyatakan proyek ini murni business-to-business (B2B) tanpa menggunakan anggaran negara. Namun, munculnya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 89 tentang pemberian jaminan pemerintah terhadap utang PT Kereta Api Indonesia (KAI) dinilai telah mengubah skema awal tersebut.
Pengalihan Mitra dan Lonjakan Bunga Pinjaman
Kejanggalan lain yang diungkap adalah pergantian mitra kerja sama. Proyek yang semula akan dikerjakan bersama Jepang secara government-to-government (G2G) dengan nilai US$6,2 miliar, tiba-tiba dialihkan ke China. Meski nilainya turun menjadi US$5,5 miliar, Mahfud menyebut terjadi kenaikan bunga pinjaman yang sangat signifikan, mencapai 2000%.
Masalah Transparansi Dokumen Proyek
Mahfud juga menekankan masalah transparansi. Dokumen-dokumen penting proyek Whoosh disebut tidak dapat diakses publik, sehingga menimbulkan pertanyaan mengenai detail perhitungan dan proses negosiasi yang dilakukan.
Berbagai kejanggalan inilah yang menurut Mahfud MD menjadi dasar bagi KPK untuk mendalami lebih lanjut proyek kereta cepat Whoosh, termasuk meneliti kelayakan harga dan proses negosiasi di baliknya.
Artikel Terkait
Misteri Kematian Mendadak Baharuddin Lopa: Jaksa Agung Pemberantas Korupsi yang Tewas Setelah 1 Bulan Menjabat
Onad Disebut Korban Peredaran Narkoba oleh Polisi, Ini Kronologi dan Status Terkini
Gelar Pahlawan Nasional Soeharto Tuai Polemik, Ini Respons Mensos Gus Ipul
Patriot Bond BPI Danantara Bisa Jadi Agunan Kredit, Simak Syaratnya!