Massa yang marah secara tiba-tiba menyerang anggota kepolisian dengan menggunakan berbagai senjata berbahaya. Senjata yang digunakan antara lain parang, linggis, dan batu. Karena intensitas serangan yang tinggi, petugas yang berada di lokasi terpaksa mundur dan meminta bantuan tambahan dari kantor SPKT.
Sayangnya, ketika bantuan tambahan tiba di lokasi, mereka kembali disambut dengan serangan yang bahkan lebih besar. Jumlah massa yang semakin banyak membuat situasi berubah menjadi sangat ricuh dan sulit dikendalikan.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Cahyo, juga mengungkapkan bahwa dari informasi yang berhasil dihimpun, penyerangan ini dipimpin oleh seorang tokoh masyarakat setempat yang berinisial YT.
Polda Papua Usut Tuntas Motif dan Pelaku
Polda Papua berkomitmen untuk menyelidiki secara tuntas motif di balik insiden penyerangan ini. Pihak kepolisian juga akan mengidentifikasi semua pihak yang terlibat dalam aksi brutal tersebut.
Kombes Cahyo Sukarnito menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh berita atau isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diminta untuk menyerahkan proses penanganan dan penyelidikan sepenuhnya kepada pihak kepolisian yang berwenang.
Meskipun sempat terjadi kericuhan, situasi keamanan di wilayah tersebut kini dilaporkan sudah relatif kondusif. Namun, anggota kepolisian masih tetap melakukan persiapan dan siaga guna memastikan keamanan masyarakat serta kelancaran aktivitas warga pasca-insiden.
Artikel Terkait
Tarif Transjakarta Naik? Simak Rencana Kenaikan ke Rp5.000-Rp7.000 & 15 Golongan yang Tetap Gratis
OJK Turun Tangan! Dana Syariah Indonesia Diatur Rencana Bayar Lender Bertahap
50 Orang Diperiksa Kasus Korupsi Mebel SMK NTB, Mantan Kadisdikbud & Kabid SMK Jadi Tersangka
LHKPN Ketua KPU: Total Harta Rp 6,2 Miliar Didominasi Properti, Ini Rincian Lengkapnya