Kericuhan Angkringan Cileungsi: Anak Anggota DPRD Laporkan Penganiayaan, Warga Bantah Tudingan
Konflik antara warga Desa Mekarsari, Cileungsi, dengan pengelola angkringan "Warles" memasuki babak baru. Pasca-kericuhan yang melibatkan anak seorang anggota DPRD Kabupaten Bogor, Rangga, laporan dugaan penganiayaan telah resmi diajukan ke Polsek Cileungsi.
Latar Belakang Keresahan Warga Mekarsari
Insiden ini berakar dari keluhan warga yang sudah berlangsung lama. Keberadaan angkringan "Warles" dianggap mengganggu ketenangan lingkungan karena kerap memutar musik dengan volume tinggi hingga dini hari.
Kepala Dusun (Kadus) Mekarsari, Wiwiek Hidayat, mengonfirmasi hal ini. "Sudah beberapa kali warga melapor, bahkan ada yang sampai jam 4 pagi musiknya masih keras. Istrinya ada yang sakit habis operasi, jadi terganggu banget. Warga sudah menegur, tapi tidak digubris," ujarnya.
Masalah Melampaui Sekadar Kebisingan
Tokoh Pemuda Mekarsari, Agus Pitroh, menambahkan bahwa keresahan warga tidak hanya soal kebisingan. Aktivitas angkringan yang kerap melewati batas waktu, laporan adanya pengunjung yang membawa minuman keras, serta penampilan yang dianggap tidak sopan turut memicu ketegangan.
"Warga tidak masalah orang mencari nafkah, asal tertib. Tapi kalau sampai ganggu warga, apalagi malam-malam ada musik keras dan minuman keras, tentu warga merasa terganggu," jelas Agus.
Upaya Mediasi dan Puncak Ketegangan
Pemerintah desa diketahui telah berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas dan Polsek Cileungsi. Razia sempat dilakukan dan berhasil meredam kebisingan untuk sementara, namun gangguan kembali terulang.
Artikel Terkait
Mengapa Kereta Cepat Whoosh Lebih Mahal dari Proyek Saudi? Ini 4 Faktanya!
Kejagung Buru Silfester Matutina, Terkait Kasus Fitnah terhadap Keluarga Jusuf Kalla
TV Malaysia Salah Sebut Prabowo sebagai Jokowi di KTT ASEAN, Langsung Minta Maaf
27+ Situs Pengganti IndoXXI & Rebahin 2024: Legal, Aman, dan Banyak yang Gratis!