Diculik dan Dipindahkan ke Kamboja
"Di Singapura semula ditawari kerja di perkantoran. Suatu ketika diajak naik pesawat oleh temannya, dan selang sehari, dia baru sadar berada di Kamboja. Keesokan harinya, dia diculik di depan sebuah toko roti dan dipaksa bekerja untuk penipuan online," tutur Firman.
Ancaman yang Masih Berlanjut
Meski sudah berada di bawah perlindungan KBRI, korban masih mendapat ancaman dari sindikat melalui WhatsApp. Salah satu pesan ancaman berbunyi: "Sampe indo gak bakal idup tenang lu. Lu dimana, lu mau balik atau gua kejar sampe indo? Balik gak lu ke Mess."
Kendala Pemulangan Korban
Firman mengeluhkan proses pemulangan yang bisa memakan waktu hingga enam bulan, dengan biaya penginapan dan makan yang harus ditanggung sendiri. "Kami orang biasa—biaya sehari-hari saja cukup untuk makan. Kami mohon bantuannya," ujarnya.
Harapan Keluarga Korban
Keluarga berharap KBRI dapat secepatnya memfasilitasi pemulangan anak mereka mengingat ancaman dari sindikat masih terus berlanjut, meski korban sudah berada di tempat yang relatif aman.
Artikel Terkait
5 Kandidat Pengganti Jerome Powell: Nama Mengejutkan dari BlackRock Masuk Bursa!
Kejagung Bongkar Data Mengejutkan: Pelaku Judi Online Ternyata dari Anak SD hingga Tunawisma
Surplus Aluminium Global 2026 Mengintai, Ini Pemicu Utara dari Indonesia
Wamenhaj Buka Suara Soal Umrah Mandiri: Ancaman atau Solusi Bagi Travel?