"Saya jujur mengatakan begini ya, kalau meme ke pribadi saya, yang sudah mengarah ke pribadi, saya itu memang sudah biasa dihina sejak masih kecil. Karena saya kan bukan anak pejabat, saya kan anak orang dari kampung. Ibu saya kan memang hanya buruh cuci di rumah orang, ayah saya buruh bangunan. Jadi hinaan itu terjadi sejak saya SD, masih kecil," tutur Bahlil.
Dia juga menyampaikan sikap memaafkannya: "Biarlah Allah yang akan melakukan itu semua dan saya maafkan kok. Biarlah Allah, saya doakan Allah berikan kesadaran semuanya untuk saudara-saudara saya yang mungkin salah berpikir."
Dugaan Intervensi Kebijakan di Balik Hinaan
Bahlil menduga bahwa munculnya konten negatif tersebut bisa jadi merupakan upaya pihak tertentu untuk menekan kebijakannya sebagai Menteri ESDM. Dia menegaskan bahwa negara tidak bisa dipaksa oleh kepentingan mana pun.
"Saya tidak mau ada pihak-pihak yang mencoba untuk, mau mendorong keinginannya untuk mengintervensi kebijakan negara. Ini saya tidak mau. Apa pun kita akan pertaruhkan tentang kedaulatan negara. Karena bagi saya, menteri itu adalah pejabat negara, pembantu presiden," tegasnya.
Sebagai Menteri ESDM, Bahlil menegaskan bahwa yang berhak menilai kinerjanya hanyalah Presiden Prabowo Subianto.
Artikel Terkait
Angin Puting Beliung Terjang Bojonggede Bogor, Puluhan Rumah Rusak Parah!
Ratu Sirikit Meninggal Dunia di Usia 93, Ini Kronologi dan Penyebabnya
PSSI Bantah Isu Jepang Keluar dari AFC: Berita Tidak Benar!
BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Atasi Banjir Semarang & Grobogan, Begini Caranya