Rocky menegaskan bahwa posisi wakil presiden atau "putra mahkota" di periode selanjutnya haruslah diisi oleh figur yang mampu memahami dan menjalankan warisan gagasan strategis tersebut.
"Bukan Gibran lah, kalau misalnya ide-ide Pak Sumitro dijadikan sebagai pedoman untuk membangun kembali Indonesia, ya pasti Gibran buta huruf terhadap itu kan," ungkapnya secara blak-blakan.
Kader Gerindra dan Tokoh Alternatif seperti Dedi Mulyadi
Rocky mengungkapkan bahwa di internal Gerindra sendiri telah ada persiapan kader yang dianggap lebih mumpuni untuk mendampingi Prabowo. Kader-kader ini dinilainya memiliki potensi untuk menghidupkan kembali pikiran-pikiran partai sosialis lama yang menjadi dasar Sumitronomics.
Lebih lanjut, Rocky menyoroti munculnya tokoh-tokoh di luar Gerindra yang mulai menguji kapasitasnya di isu-isu yang lebih luas. Salah satu nama yang disebutkannya adalah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi atau Kang Dedi, yang popularitasnya terus menanjak.
Namun, Rocky menekankan bahwa seorang calon pemimpin harus memiliki pengetahuan yang komprehensif, tidak hanya mengandalkan sensasi media sosial. Kemampuan untuk berbicara dalam isu-isu strategis seperti politik global, etika lingkungan, dan solidaritas kemanusiaan menjadi tolak ukur penting.
"Yang saya maksud bahwa seorang calon pemimpin seperti Kang Dedi ini harus punya pengetahuan yang luas, bukan sekedar mengolah dan membombardir publik dengan segala macam video yang sensasional," tutup Rocky Gerung.
Artikel Terkait
KPK Pastikan Kasus Lisa Mariana di Bareskrim Tak Ganggu Penyidikan Korupsi BJB
Rahasia Jean-Paul van Gastel Bangkitkan PSIM: Kunci Menang 2-0 atas Dewa United Terungkap!
Ki Anom Suroto Meninggal Dunia: Mengenang Sang Maestro Wayang Kulit & Warisan Abadinya
Misteri Kerangka Manusia di Kebun Gorontalo: Polisi Buru Identitas dan Penyebab Kematian