DPRD DKI Usul Pengecualian Tempat Hiburan Malam dari Kawasan Tanpa Rokok
Panitia Khusus Rancangan Peraturan Daerah Kawasan Tanpa Rokok DPRD Provinsi DKI Jakarta terus menggodok regulasi ini. Berbagai aspirasi masyarakat terkait polemik Raperda KTR telah diterima oleh pihak legislatif untuk dipertimbangkan.
Aspirasi Masyarakat Jadi Pertimbangan Pansus KTR
Anggota Pansus Raperda KTR dari Fraksi Golkar, Sardy Wahab, menyatakan bahwa timnya telah turun ke lapangan untuk memastikan hasil kerja pansus dapat diterima oleh masyarakat luas. Hal ini disampaikannya di Jakarta pada Rabu, 22 Oktober 2025.
Dampak Ekonomi Jadi Alasan Pengecualian Hiburan Malam
Sardy Wahab secara khusus mendorong agar tempat hiburan malam dikecualikan dari penerapan kawasan tanpa rokok. Menurutnya, penerapan KTR di tempat hiburan malam berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap sisi ekonomi.
"Efeknya nanti akan menjadi banyak PHK. Di sisi lain, ekonomi kita lagi terbengkalai semacam begini, janganlah bikin pemerintah rumit untuk memikirkan cara kerjanya," ujar Sardy menegaskan pentingnya pertimbangan kondisi ekonomi saat ini.
Artikel Terkait
Laga Diplomatik Lula vs Trump: Tarif Dagang dan Intervensi Venezuela Jadi Batu Uji
Angkot Listrik Resmi Didorong Kemenhub: Solusi Transportasi Rendah Karbon & Daftar Insentifnya
Trump Janji ke Negara Arab: Israel Tak Akan Caplok Tepi Barat!
Kasus Diksar Maut Unila: 8 Tersangka Dijerat, Kronologi Penganiayaan Hingga Tewasnya Pratama