Rincian Kerugian Kereta Cepat Whoosh dari Masa ke Masa
Data kinerja keuangan KCJB memperkuat tudingan tersebut. Sejak mulai beroperasi secara komersial pada akhir tahun 2023, kereta cepat Whoosh langsung mencatat kerugian.
Pada tahun operasional pertamanya di 2024, kerugian membengkak hingga Rp4,1 triliun. Tren negatif ini berlanjut di tahun berikutnya. Pada semester pertama 2025 saja, PT KCIC telah kembali mencatat kerugian sebesar Rp1,6 triliun.
"Ternyata dalam satu tahun sudah mengalami kerugian Rp4,1 triliun... Sekarang semester 1, sudah rugi Rp1,6 triliun,” papar Ubedilah lebih lanjut.
Ia menyimpulkan, “Jadi ini memang proyek rugi. Dan itu menjadi beban apalagi ketika kemudian dialihkan kepada APBN begitu.” Pernyataan ini mengindikasikan kekhawatiran akan beban kerugian Whoosh yang akhirnya harus ditanggung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Artikel Terkait
Sidang Etik Ahmad Sahroni dan Uya Kuya Bakal Digelar Pekan Depan, Ini Faktanya!
Warga Resah! Tambang Pasir Ilegal di Belakang SMAN 1 Cimarga Ancam Kerusakan Lingkungan
Dedi Mulyadi Bantah Purbaya: Dana Pemprov Jabar Rp 2,6 Triliun Mengendap, Benarkah?
Hotman Paris Buka Bukti Jual Beli, Saksi CMNP Kalah Telak 12-0!