Pelayanan publik adalah wajah pemerintah di mata masyarakat. Maka setiap aparatur wajib melayani dengan hati, bukan dengan amarah,
tegas Ratu Dewa. Ia juga menegaskan akan memberikan sanksi tegas jika terbukti terjadi pelanggaran etika atau disiplin dari pejabat yang bersangkutan. Respons cepat pemerintah kota ini diapresiasi oleh warga yang berharap kepercayaan terhadap pemerintah dapat tetap terjaga.
Momentum Perbaikan Pelayanan Publik
Di sisi lain, sejumlah tokoh masyarakat melihat kejadian ini sebagai momentum penting untuk melakukan evaluasi dan pembenahan menyeluruh terhadap budaya pelayanan publik. Mereka mendorong agar aparatur di tingkat kelurahan dan kecamatan mendapatkan pelatihan etika komunikasi, empati, dan manajemen pelayanan yang lebih baik.
Pelayanan publik dinilai bukan sekadar urusan administrasi, tetapi lebih tentang cara memperlakukan warga dengan rasa hormat dan penuh tanggung jawab. Insiden di Kelurahan Talang Betutu ini menjadi pengingat bahwa sikap seorang aparatur dapat berdampak signifikan terhadap citra pemerintah secara keseluruhan.
Suasana di Kelurahan Talang Betutu dilaporkan mulai tenang, namun perbincangan mengenai insiden ini masih berlanjut. Banyak warga berharap Rumala Dewi mendapatkan permintaan maaf secara langsung dan kejadian serupa tidak terulang di mana pun.
Peristiwa ini juga menunjukkan betapa pentingnya peran teknologi dan media sosial sebagai alat kontrol sosial di era digital. Pada akhirnya, pelayanan publik yang baik bukan hanya tentang prosedur, tetapi tentang ketulusan hati dalam melayani, karena pemerintah yang kuat adalah pemerintah yang dipercaya oleh rakyatnya.
Sumber artikel asli: Suara.com
Artikel Terkait
Rumah Idaman Sebelum 26 Oktober! Segera Ke Mitra10 Home Renovation Expo.
Ichsanuddin Noorsy Bongkar Masalah Utang Kereta Cepat & Tata Kelola BUMN yang Kontroversial
Eks Kapolres Ngata Divonis 19 Tahun Bui & Wajib Ganti Rugi Rp359 Juta, Ini Kasusnya
6 Unit Damkar Dikerahkan Atas Kebakaran Hebat di Rumah Tamansari Jakbar