Kebakaran melanda gedung hunian pekerja konstruksi (HPK) ‘Nusa Indah’ di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN), Selasa (1/10/2025). Kejadian tersebut pukul 17.30 WITA.
Api muncul di lantai 4 gedung yang berada di Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku. Material bangunan yang menggunakan bahan modular seperti gabus membuat api cepat membesar. Saat kejadian, banyak pekerja masih berada di area proyek sehingga peristiwa ini cukup mengejutkan.
Petugas pemadam kebakaran (damkar) dari lima posko langsung dikerahkan ke lokasi. Tim gabungan terdiri dari Damkar PT ITCI Hutani Manunggal (IHM), Damkar Sepaku, Posko Damkar Maridan, Posko Damkar Sotek dan Posko Damkar Jenebora.
Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 18.59 WITA. Hingga saat ini, penyebab kebakaran masih diselidiki.
Jurubicara OIKN sekaligus Staf Khusus Kepala Otorita IKN Bidang Komunikasi Publik, Troy Pantouw, menjelaskan bahwa kebakaran terjadi di beberapa kamar Hunian Pekerja Konstruksi 1 Tower 14, tepatnya di sebagian lantai 2 serta lantai 3 dan 4.
"Proses pemadaman sudah berlangsung secara cepat didukung oleh 7 mobil damkar, 8 tangki water supply, total 15 unit pemadam kebakaran. Pada sekitar jam 19.00 wita seluruh kebakaran sudah berhasil diatasi oleh Petugas kami didukung bersama aparat pemadam kebakaran terkait yang sudah berada di lapangan tepat waktu dan berhasil untuk mengatasi insiden tersebut," kata Troy.
Dia menyampaikan, seluruh pekerja yang terdampak telah didata dan sedang dipindahkan ke hunian tower lain. "Saat ini aparat sedang melakukan investigasi atas peristiwa tersebut," ucapnya.
Sumber: inews
Foto: Kebakaran melanda gedung hunian pekerja konstruksi (HPK) ‘Nusa Indah’ di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN), Selasa (1/10/2025). (Foto: Istimewa).
Artikel Terkait
Heboh! Skandal TNI dan Link “Video 8 Menit” Ternyata...
Dokter Tifa Komentari Kondisi Kulit Jokowi dan Iriana yang Dinilai Janggal
Sosok KH R Abdus Salam Mujib, Pengasuh Ponpes Al Khoziny yang Ambruk Sidoarjo
Bahlil Terciduk Colek Bos Danantara Rosan saat Prabowo Singgung Kerugian Rp 300 Triliun