GELORA.ME - Ahli Gizi Prof Hardinsyah menyarankan agar kepala sekolah wajib mencoba menu MBG (makan bergizi gratis) sebelum diberikan ke murid. Menurutnya, itu sudah Standar Operasional Prosedur (SOP).
"Kepala sekolah harus mencoba terlebih dahulu, membuka, melihat dari mata kepala, apakah makanan tampak tidak biasa, dari kesegaran, dari warna, apalagi dicium aroma basi, ya, jangan dicoba lagi," papar Prof Hardinsyah dalam konferensi pers di Kantor Badan Gizi Nasional (BGN) Jakarta, Jumat (26/9/2025).
"Kepala sekolah tidak boleh ngerasa sebagai kelinci percobaan, saya dengar tuh ada kepala sekolah yang menolak untuk mencoba duluan. Itu SOP!" tambah Prof Hardinsyah.
Tak hanya itu, Prof Hardinsyah juga menyarankan agar ada keterlibatan guru sekolah dalam program MBG ini. Jadi, guru-guru sekolah diajak memahami 'early warning' dari suatu panganan.
Jika aroma sudah basi, warna pucat, apalagi sampai memicu mual dan muntah, tidak diberikan ke murid di sekolah. Dan ini harus dicoba oleh kepala sekolah terlebih dulu.
"Kami berharap ada tanggung jawab kepala sekolah. Mereka harus berkenan untuk mencoba (menu MBG) dulu sebelum dibagikan (ke murid-murid di sekolah," tambah Prof Hardinsyah.
Sebagai informasi, berdasarkan data BGN sejak Januari hingga 22 September 2025, terjadi 4.711 kasus keracunan MBG. Dari data tersebut, kasus keracunan paling banyak terjadi di Pulau Jawa.
BGN membagi 4.711 kasus tersebut ke tiga wilayah, yakni wilayah I mencapai 1.281 kasus, wilayah II mencapai 2.606 kasus, dan wilayah III meliputi 824 kasus. Atas banyaknya kasus keracunan, sejumlah pihak mengusulkan agar MBG dievaluasi total hingga dihentikan.
Terkait saran program dihentikan, Wakil Sekretaris Negara Juri Ardiantoro menegaskan kalau program MBG tidak perlu dihentikan walau kasus keracunan MBG terus bertambah.
"Tidak perlu menghentikan secara total," kata Juri di Gedung Kemensetneg, Jalan Veteran, Jakarta, Rabu (24/9/2025).
Istana memastikan pihaknya mendengar dan mengetahui semua kasus keracunan MBG ini. Pun mendengar saran dan evaluasi
Sumber: inews
Artikel Terkait
Setelah Jadi Buron Hampir 1 Tahun, Bos Investree Adrian Gunadi yang Gelapkan Rp 2,7 T Ditangkap
Merasa Difitnah Jadi Dalang Kerusuhan Demo, Hera Lubis Laporkan Akun Ferry Irwandi ke Polda Sumut
Jokowi Masuk Klub Bloomberg: Kapitalisme Global Sedang Menertawakan Kita!
Jokowi Akan Pidato Tentang Pentingnya AI Saat Hadir di Bloomberg New Economy Forum 2025 di Singapura, Pakai Bahasa Inggris?