GELORA.ME - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menganggarkan Rp 1.498,25 triliun dalan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 untuk belanja pemerintah pusat.
Anggaran ini telah dialokasikan untuk belanja kementerian/lembaga (K/L).
Dari jumlah itu, terdapat 10 K/L yang memperoleh pagu anggaran terbesar.
Angka jumbo tersebut memperlihatkan prioritas pemerintah dalam membiayai program strategis nasional.
Dikutip dari Buku II Nota Keuangan 2026, Selasa (19/8/2025).
Pertama, Badan Gizi Nasional menempati urutan pertama dengan pagu Rp 268 triliun.
Kedua, Kementerian Pertahanan dengan Rp 185 triliun.
Ketiga, Kepolisian RI Rp 145,65 triliun. Angka ini menunjukkan porsi besar anggaran diarahkan pada sektor ketahanan pangan dan keamanan nasional.
Keempat, Kementerian Pekerjaan Umum memperoleh Rp 118,5 triliun.
Kelima, Kementerian Kesehatan mendapat Rp 114 triliun.
Keenam, Kementerian Agama juga masuk dalam daftar dengan alokasi Rp 88,77 triliun.
Ketujuh, Kementerian Sosial Rp 84,44 triliun.
Jumlah besar ini menegaskan arah kebijakan pemerintah pada pembangunan infrastruktur, kesehatan, serta layanan publik keagamaan dan sosial.
Kedelapan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi mengantongi Rp 61 triliun.
Kesembilan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Rp 55 triliun.
Kesepuluh, Kementerian Keuangan Rp 52,01 triliun.
Prioritas Anggaran untuk Program Strategis
Dalam Buku II Nota Keuangan dan RAPBN 2026, Pemerintah menekankan bahwa belanja K/L 2026 diarahkan untuk mendukung sejumlah program prioritas nasional.
Anggaran ini digunakan untuk pemenuhan kebutuhan dasar pelayanan pemerintahan, termasuk pembayaran tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 bagi aparatur sipil negara.
Selain itu, pendanaan proyek multiyears juga tetap dilanjutkan untuk menjamin keberlangsungan pembangunan.
Fokus lain yang menjadi prioritas ialah penguatan alat utama sistem persenjataan (alutsista) serta alat material khusus (almatsus).
Pemerintah juga memastikan keberlanjutan program makan bergizi gratis (MBG) yang menjadi andalan pembangunan manusia.
Selain itu, revitalisasi sekolah dan madrasah, pembangunan sekolah unggulan terintegrasi tingkat SMA, serta sekolah rakyat juga termasuk dalam prioritas.
Program Prioritas Lainnya
Tak hanya pendidikan dan pertahanan, sektor pangan mendapat perhatian khusus. Pemerintah mengalokasikan dana untuk meningkatkan produktivitas pangan, termasuk melalui program cetak sawah dan optimalisasi lahan pertanian.
Pembangunan Pergaraman Nasional serta program kedaulatan gizi (CKG) juga menjadi bagian penting dalam RAPBN 2026.
Di sisi perlindungan sosial, anggaran dialokasikan untuk mendanai program keluarga harapan (PKH) dan kartu sembako.
Skema ini akan menggunakan dana transfer subsidi energi non tunai (DTSEN) yang diharapkan dapat memperluas jangkauan bantuan kepada masyarakat miskin dan rentan.
Selanjutnya sumber dana Belanja K/L dalam tahun anggaran 2026 terdiri atas Rupiah Murni, Rupiah Murni Pendamping (RMP), pagu penggunaan PNBP/BLU, Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN), Pinjaman Dalam Negeri (PDN), dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Sumber: Liputan6
Artikel Terkait
Praktisi Hukum Sebut Tak Ada UU Yang Dilanggar Gus Yaqut Soal Kuota Haji 2024, Kok Bisa?
5 Kontroversi Erika Putri, Viral Video 8 Menit hingga Konten Buka Baju
Atalia Praratya Unggah Pesan, Netizen Curiga Zara Anak Ridwan Kamil Pindah Agama
Tunjangan Bensin Anggota DPR Juga Naik Jadi Rp 7 Juta/Bulan, Beras Rp 12 Juta