Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi mengaku sudah menyerahkan ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA) dari SMA Negeri 6 Solo dan ijazah strata satu (S1) dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta kepada penyidik Polda Metro Jaya untuk diperiksa.
Penyerahan dua dokumen tersebut dilakukan Jokowi usai menjalani pemeriksaan kasus ijazah palsu di Polresta Solo pada Rabu 23 Juli 2025.
Peneliti media dan politik Buni Yani mengaku meragukan pengakuan Jokowi yang sudah menyerahkan ijazah SMA dan S1 UGM kepada polisi untuk kepentingan pemeriksaan atau pengujian di laboratorium forensik dalam tahap penyidikan
"Pengakuan Jokowi tidak bisa dipegang sampai polisi menunjukkannya ke publik. Apa pun yang dikatakan Jokowi dianggap sebagai kebohongan," kata Buni Yani dikutip dari akun Facebook pribadinya, Jumat 25 Juli 2025.
Menurut Buni Yani, sudah waktunya rakyat bersatu untuk melawan kebohongan-kebohongan Jokowi.
"Dan sudah waktunya Prabowo berpihak ke mana: mau tetap membela Jokowi atau berpihak ke rakyat," sambungnya.
Sementara Polda Metro Jaya membenarkan adanya penyitaan ijazah Jokowi dalam proses penyidikan fitnah ijazah palsu.
"Kami konfirmasi bahwa benar," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kamis 24 Juli 2025.
Diketahui, penyitaan ini dilakukan guna mencari bukti kuat pelaku dalam tindak pidana fitnah dan penyebaran hoaks ijazah palsu tersebut.
Sumber: rmol
Foto: Presiden ke-7 RI Joko Widodo di Polresta Solo/Ist
Artikel Terkait
Kasus Ijazah Jokowi Diusut Kembali, FPP-TNI Datangi Bareskrim
Hajar Aswad Batu Meteor? Ini Fakta dan Misteri Asal-Usulnya Menurut Sains
Erick Thohir Tegas Tolak Mundur dari Ketum PSSI, Ini Alasannya
Ribuan Warga Solo Iringi Kepergian Jenazah PB XIII, Suasana Haru dan Penuh Loyalitas