REKOR! Sehari Usai Diresmikan Presiden Prabowo, Koperasi Desa Merah Putih di Tuban Ini Langsung Tutup

- Rabu, 23 Juli 2025 | 14:50 WIB
REKOR! Sehari Usai Diresmikan Presiden Prabowo, Koperasi Desa Merah Putih di Tuban Ini Langsung Tutup




GELORA.ME - Ironi terjadi di Desa Pucangan, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban


Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) yang baru sehari diresmikan Presiden Prabowo Subianto, terpaksa tutup.


Kopdes Merah Putih Pucangan sebelumnya terpilih sebagai perwakilan Jawa Timur dalam peluncuran serentak oleh Presiden Prabowo pada Senin (21/7) awal pekan ini.


Tapi selang sehari, Selasa (22/7), euforia peresmian tersebut tak bertahan lama, itu lantaran kemitraan strategis mereka diputus secara sepihak oleh investor utamanya.


Mitra usaha mereka, PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat, secara tegas menarik diri.


Tak hanya memutus kontrak, mereka juga membongkar seluruh aset, barang komoditas, hingga banner bergambar presiden yang baru terpasang gagah di depan toko koperasi.


Langkah tegas ini diresmikan melalui surat pemutusan kontrak bernomor 002/032/Perkom-PPSD/VII/2025, yang ditujukan langsung kepada Kepala Desa Pucangan, Santiko, yang juga menjabat sebagai Ketua KDMP.


Suasana yang sehari sebelumnya penuh suka cita, berubah drastis menjadi pembongkaran. Para pekerja terlihat sibuk mengosongkan isi toko dan mencopot papan nama koperasi.


Momen Puncak Berujung Petaka


Insiden ini dipicu oleh paparan Kepala Desa Pucangan, Santiko, saat sesi dialog daring dengan Presiden Prabowo Subianto.


Dalam momen krusial tersebut, Santiko menyebutkan bahwa berdirinya KDMP di desanya merupakan hasil dukungan dari BUMN dan PT Pupuk Indonesia.


Namun, ia sama sekali tidak menyebut peran vital PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat yang telah menjadi tulang punggung proyek tersebut sejak awal.


Hal ini tentu menyulut kekecewaan mendalam dari pihak mitra.


Direktur Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat, Anas Al Khifni, atau akrab disapa Gus Anas, menyatakan bahwa pihaknya telah memberikan dukungan penuh selama lebih dari satu setengah tahun.


"Mulai awal pendampingan sampai berdiri hingga diresmikan, pada Senin (21/7/2025) adalah murni kami support penuh dari PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat, mulai dari renovasi bangunan, isi koperasi, manajemen hingga akhirnya menjadi pilot project dari KDMP lainya," kata Gus Anas dalam rilis resminya.


Kekecewaan Mitra Utama


Merasa kontribusinya dinafikan di panggung nasional, manajemen PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat memutuskan untuk menggunakan hak mereka sesuai perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani pada 31 Januari 2024.


Dalam surat pemutusan kontrak, dijelaskan bahwa pernyataan Ketua KDMP kepada Presiden menjadi dasar utama penarikan diri.


"Kami PT Perekonomian Sunan Drajat sebagai mitra kerja selama ini telah memberikan banyak kontribusi dalam proses perencanaan, pendirian, pengurusan legalitas, kegiatan operasional, tetapi hal tersebut tidak diakui dalam kegiatan resmi, dan kami putuskan untuk menarik diri," ungkap Gus Anas.


Direktur Sarana dan Prasarana, Mohammad Khomsun, membenarkan bahwa proses penarikan seluruh aset telah dilakukan sejak Rabu, 23 Juli 2025.


"Iya ini kami bersama tim sudah mengambil kembali aset-aset milik PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat, yang dikerjasamakan dengan pihak Kopdes Pucangan Montong," tegasnya.


Dalih 'Grogi' di Depan Presiden


Pihak Kepala Desa dan Ketua KDMP Pucangan disebut telah menemui manajemen PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat untuk meminta maaf pasca-insiden.


Alasan yang dikemukakan adalah gugup atau grogi saat berbicara langsung di hadapan Presiden Prabowo.


Namun, pihak mitra menganggap alasan itu tidak kuat.


"Mereka bicara ke kami nervous gugup, sehingga tidak menyebutkan support kami, tapi anehnya malah menyebutkan support dari BUMN padahal sejatinya itu tidak ada," tutup Khomsun, menyoroti kejanggalan dalam alasan tersebut.


Meski menarik diri dari KDMP Pucangan, Gus Anas menegaskan bahwa pihaknya tetap berkomitmen penuh untuk mendukung program Koperasi Desa Merah Putih yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto secara umum.


Pihaknya kini akan mengalihkan aset dan fokus pada pendampingan KDMP di titik lain seperti Gresik, Palang, Rangel, dan Baureno di Bojonegoro.


Hingga berita ini diturunkan, pihak Kades Pucangan Santiko dikabarkan akan memberikan klarifikasi resmi, namun belum ada keterangan lebih lanjut yang diterima.


Sumber: Suara

Komentar