GELORA.ME - Ditengah kegembiraan pernikahan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina dengan Maula Akbar putra dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, terselip duka mendalam.
Saat pesta pernikahan keduanya digelar menimbulkan insiden hingga tiga orang tewas termasuk polisi di Pendopo Garut, Jabar pada Jumat (18/7/2025) lalu.
Putri Karlina bersama Maula Akbar memberikan pernyataan kepada awak media di Rumah Dinas Wakil Bupati Garut, Jawa Barat, Sabtu (19/7/2025).
"Sekali lagi dari lubuk hati yang paling dalam saya mengucapkan turut berbelasungkawa untuk insiden musibah yang terjadi tepat dua hari setelah hari yang saya tandai, hari paling bahagia di hidup saya," ujarnya di depan awak media.
Putri mengungkapkan peristiwa tersebut menjadi pukulan menyakitkan baginya dan suami.
Ia menyebut tidak ada niat apa pun untuk melukai warga Garut.
"Rekan-rekan mungkin tahu sendiri dari media sosial saya, betapa saya berupaya mati-matian untuk acara saya di tanggal 16 itu tidak mengganggu sedikit pun kegiatan masyarakat," ujarnya.
"Saya H-1 masih keliling ke beberapa sekolah untuk meluruskan, masih menjelaskan kepada warga tidak ada jalan yang ditutup, tidak ada angkot yang berhenti. Dan Alhamdulillah tanggal 16 semua berjalan lancar," sambungnya.
"Untuk acara di tanggal 18, saya baru berani mengungkapkan ketika sudah ada lampu hijau dari kedua orang tua kami," ungkapnya.
Sudah Minta Tim Teknis Berhati-hati
Putri membeberkan kronologi atas peristiwa yang terjadi hari itu. Ia menyebut sejak awal dirinya sudah mewanti-wanti kepada tim teknis untuk berhati-hati.
"Jangan sampai tersebar kata gratis sedikit pun, karena itu tidak akan kondusif."
"Kalau kalian pernah lihat di media sosial saya, saya tidak pernah memposting apapun soal tanggal 18," ungkapnya.
Anak dari Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto ini menginginkan semuanya mengalir apa adanya.
Putri Karlina menegaskan bahwa saat ini bukan saatnya mencari-cari kesalahan pihak tertentu, melainkan momentum untuk menunjukkan empati dan tanggung jawab kepada para korban dan keluarga yang ditinggalkan.
Diketahui, tiga orang meninggal dunia dalam kejadian ini. Yaitu Bripka Cecep Saeful Bahri (39) anggota Polres Garut, VA (8) seorang warga Kecamatan Garut Kota, dan Dewi Jubaedah (61) seorang warga ber-KTP Jakarta Utara.
Peristiwa ini, ungkap Putri, merupakan musibah dan tidak bijak jika difokuskan untuk mencari kambing hitam atas peristiwa itu.
"Bukan maksud dan tujuan kita untuk mencari siapa yang salah, tapi tentang bagaimana saya dan suami saya sebagai pemangku hajat bertanggung jawab, terutama terhadap korban, keluarga korban yang ditinggalkan," katanya.
Ia menyebut dirinya dan suami telah mengunjungi keluarga korban untuk bertakziah dan menyerahkan bantuan secara langsung.
Namun ia menyadari, bantuan apapun tidak akan cukup menggantikan kehilangan nyawa.
"Kami akan bersedia membersamai keluarga korban, membersamai selama mereka melalui masa-masa sulit,” katanya.
Ia juga menyebut kesiapan dirinya dan suami untuk menjalani semua proses hukum dan prosedur yang ditetapkan pihak berwenang terkait peristiwa ini.
Bahkan ucapnya, tadi malam ia dan suami sudah mendatangi Polres Garut untuk melangsungkan pemeriksaan yang dipimpin langsung oleh Kapolda Jawa Barat.
"Saya siap bertanggung jawab penuh. Kalau ada prosedur-prosedur yang harus dijalani, saya siap menjalani dan siap bertanggung jawab," tuturnya.
Putri mengaku pihaknya telah berupaya menyiapkan acara sebaik mungkin, namun takdir berkata lain. Ia dan suami siap bertanggungjawab atas peristiwa ini.
"Sekali lagi saya menyampaikan rasa duka yang mendalam dan saya siap membersamai keluarga korban melalui masa-masa sulit," pungkas Putri.
Pernyataan Maula Akbar
Sementara itu Maula Akbar, putra Gubernur Jabar Dedi Mulyadi juga menyampaikan permintaan maaf dan belasungkawa atas tragedi di kawasan Pendopo Garut, Jumat (18/7/2025).
Maula mengungkap rasa duka mendalam atas meninggalnya tiga orang dalam peristiwa desak-desakan saat pembagian makanan kepada warga.
"Saya mengucapkan belasungkawa untuk keluarga yang ditinggalkan. Baik itu ayah yang meninggalkan anak-anaknya, anak yang meninggalkan orang tuanya, maupun ibu yang meninggalkan anak dan suaminya," ujar Maula.
Ia mengaku terpukul dengan apa yang terjadi, peristiwa itu di luar dugaannya.
Niat awal dari dirinya dan sang istri, kata Maula, hanyalah untuk berbagi kebahagiaan dengan masyarakat yang hadir.
"Tidak ada satu pun niat untuk menyakiti atau membuat celaka. Niat kami sangat tulus membahagiakan warga Garut yang datang memberikan doa restu," ungkapnya.
Maula memastikan dirinya dan Putri Karlina mengikuti seluruh proses hukum yang sedang berlangsung.
"Tadi malam sudah dilakukan pemeriksaan oleh Polres Garut dan juga disaksikan langsung oleh Kapolda Jawa Barat mengenai apa yang sudah terjadi di lapangan."
"Dilanjut lagi hari ini masih terus didalami proses-proses, saya mohon kepada semuanya tidak ada maksud dan niat untuk melukai hati kepada keluarga korban," lanjutnya.
Kronologi Kejadian
Kerumunan mulai memadati area makan gratis setelah salat Jumat.
Warga mengantre di dua gerbang pendopo untuk mendapatkan makanan gratis yang sudah disediakan oleh panitia.
Situasi tidak terkendali saat warga berdesakan di gerbang hingga menyebabkan korban terinjak-injak.
Berdasarkan video yang diterima TribunJabar.id, warga terlihat berdesak-desakan di gerbang masuk Pendopo Garut.
Ibu-ibu, bapak-bapak, lansia, hingga anak-anak berebut untuk masuk sambil menjulurkan tangan.
Warga terlihat terdorong hingga jatuh dan terinjak-injak warga lain di belakangnya.
Beberapa orang terlihat mengulurkan tangan meminta bantuan setelah jatuh dan terdesak warga lain.
Petugas pun berusaha membantu warga yang jatuh dan terhimpit.
Dilansir TribunJabar.id, personel Bhabinkamtibmas Polres Garut yang meninggal dunia bernama Bripka Cecep.
Bripka Cecep meninggal setelah membantu mengurai kerumunan warga yang memadati pintu masuk lokasi.
Saat kerumunan terjadi, Bripka Cecep sempat mengatur alur tamu yang berdesakan.
Bripka Cecep juga membantu orang yang pingsan karena kepadatan di sekitar pintu pendopo.
Setelah situasi berhasil dikendalikan dan acara berlangsung lancar, Bripka Cecep sempat beristirahat.
"Yang bersangkutan ini setelah membantu, mengatur, mengangkat orang yang berdesakan pingsan karena ingin masuk ke pendopo di acara resepsi itu," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan, Jumat.
Namun, dalam kondisi rehat, Bripka Cecep tiba-tiba pingsan.
Ia dinyatakan meninggal dunia di lokasi sebelum sempat mendapatkan perawatan medis lanjutan.
"Dan kemudian setelah acara berjalan lancar, baik, tidak ada kerumunan, yang bersangkutan kemudian istirahat, duduk."
"Di saat yang bersangkutan itu meninggal, sebelumnya sempat pingsan," jelas Hendra.
Dedi Mulyadi Sampaikan Permintaan Maaf
Dedi Mulyadi menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya warga Kabupaten Garut, akibat berdesakan saat acara syukuran makan gratis yang digelar anaknya.
"Pertama saya menyampaikan turut berduka cita, semoga almarhum dan almarhumah diterima Iman Islamnya, diampuni segala dosanya, kemudian ditempatkan di tempat yang mulia di sisi Allah," kata Dedi, Jumat, masih dari TribunJabar.id.
"Acara syukuran Maula dan Putri, secara pribadi saya tuh tidak tahu acara kegiatan itu," jelasnya.
Dedi mengaku hanya tahu bahwa acara pesta rakyat untuk masyarakat Garut baru akan digelar pada malam ini.
"Artinya saya hanya memahami bahwa nanti malam itu ada acara kegiatan saya bertemu warga dalam bentuk pentas seni."
"Saya tidak tahu bahwa ada cara syukuran bersama warga, kemudian warga diundang makan bersama," tambah dia.
Dedi lantas menyampaikan permohonan maaf atas nama anaknya, Maula dan Putri, karena akibat acara tersebut sejumlah warga Garut meninggal dunia.
"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas peristiwa tersebut," imbuh Dedi.
Pernikahan Maula Akbar dan Putri Karlina
Acara pernikahan Maula Akbar dan Putri Karlina telah digelar di Kawasan Pendopo Garut, Jawa Barat, pada Rabu (16/7/2025) lalu.
Akad nikah keduanya dilaksanakan pada pukul 13.00 WIB.
Prosesi pernikahan berjalan khidmat. Hanya tamu undangan keluarga yang bisa menyaksikan momen sakral tersebut. Maula Akbar melafalkan ijab kabul dengan lancar.
"Saya terima nikahnya Luthfianisa Putri Karlina binti Karyoto dengan maskawin tersebut tunai," kata Maula, Rabu, seperti diberitakan TribunJabar.id.
Dalam pernikahan Maula Akbar dan Putri Karlina, terdapat beberapa momen unik.
Maula Akbar memberikan sederet mahar pernikahan untuk Putri Karlina. Mahar tersebut dianggap cukup unik karena terdiri dari sapi hingga bibit padi.
Berikut rincian mahar pernikahan Maula Akbar dan Putri Karlina.
90 gram logam mulia
9 ekor sapi
9 ekor domba garut
9 ekor ayam pelung cianjur
9 tambunan bibit ikan gurame
99 jenis bibit buah kayu lokal
9 jenis bibit padi lokal
Dikutip dari TribunJabar.id, resepsi pernikahan Maula Akbar dan Putri Karlina digelar pukul 19.30 hingga 22.30 WIB.
Tercatat ada 2.500 tamu undangan yang hadir. Mereka harus mengantre untuk bisa bersalaman dengan kedua mempelai.
Antrean masuk bahkan mengular hingga lapangan alun-alun yang berjarak sekitar 100 meter dari panggung resepsi
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
PSI, Partai Gimmick yang Bertahan karena Jokowi?
Penyebab Pangeran Arab Sleeping Prince Meninggal Dunia Usai Ditopang Teknologi 20 Tahun
Pernyataan Dedi Mulyadi Sebelum dan Sesudah Insiden di Garut Berbeda, Mana yang Benar, Kang?
Kiai Fuad Plered Dihukum Adat Karena Ujaran Kebencian