GELORA.ME -Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti, mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Hal ini diungkapnya dalam diskusi publik bertema “Penerimaan Loyo, Utang Kian Jumbo”, yang disiarkan di kanal YouTube Indef, Rabu, 9 Juli 2025.
"Jadi APBN ini kan jantung ekonomi rakyat, kalau APBN loyo karena penerimaannya kurang, ibarat darah kurang jadi tidak semangat, staminanya kurang kuat. Sehingga perlu adanya pengelolaan defisit fiskal yang sangat harus berhati-hati," kata Esther.
Ia menyoroti pelebaran defisit fiskal dari 2,45 persen menjadi 2,7 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang berpotensi menambah beban utang negara.
Artikel Terkait
KA Purwojaya Anjlok di Bekasi: Kronologi, Dampak, dan Upaya Normalisasi Terkini
David Beckham Pensiun dari Sepak Bola, Kini Fokus Berkebun di Oxfordshire
Viktor Manulang Tewas Ditikam Tetangga Sendiri di OKU, Motifnya Bikin Geram
Viral Pelecehan Agama di Sambas, 3 Wanita Diamankan Polisi dan Akhirnya Minta Maaf