GELORA.ME - Isu dugaan ijazah palsu mantan Presiden Jokowi semakin memanas. Apalagi belakangan ini muncul pembicaraan baru mengenai Pasar Pramuka.
Belum selesai perdebatan Pasar Pramuka yang diduga sebagai lokasi dicetaknya ijazah Jokowi, muncul lagi Relawan Alumni Universitas Gadjah Mada Bergerak.
Ketua Kagama Cirebon Raya, Heru Subagia mengatakan bahwa ia baru saja menerima pesan berisi pernyataan sikap dari relawan alumni.
"Iya, barusan itu dapat. 30 menit yang lalu," kata Heru, Kamis (3/7/2025).
Dalam pernyataan sikap tersebut, gabungan alumni UGM dari lintas angkatan dan lintas fakultas menamakan diri dengan Relagama Bergerak atau Relawan Alumni Universitas Gadjah Mada Bergerak.
"Relagama Bergerak lahir atas dasar niat, ide, dan semangat bersama untuk berkontribusi menjaga nama baik almamater serta menjunjung tinggi muruwah UGM sebagai PTN yang melambangkan kampus perjuangan dan kerakyatan Indonesia," tertulis pada pernyataan sikap tersebut.
Lanjutnya, setelah mencermati dinamika dugaan ijazah palsu Jokowi, Relagama Bergerak sepakat untuk menyatakan pendapat.
Relagama Bergerak menegaskan bahwa mereka menjunjung tinggi prinsip kejujuran, berdasar nilai-nilai objektivitas, dan keterbukaan informasi kepada publik.
Berikut pernyataan sikap dari Relagama Bergerak:
1. Meminta kepada Rektor UGM beserta staf rektor terkait, Dekan Fakultas Kehutanan berserta staf dekan terkait, untuk bersama-sama memberikan keterangan resmi kepada publik secara jujur dan transparan tentang riwayat pendidikan Sdr. Joko Widodo di UGM hingga status ijazahnya.
2. Meminta kepada Sdr. Joko Widodo dengan suka rela, itikad baik, dan gembira untuk menunjukkan ijazah sarjananya (S1) kepada publik secara apa adanya.
3. Permintaan kami yang tersebut pada poin 1 dan 2, sudah selayaknya dilakukan dengan cara seksama, cermat, dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
4. Permintaan kami yang tersebut pada poin 1 dan 2 akan menjadi catatan sejarah yang sangat penting di kemudian hari. Oleh karena itu, sudah selayaknya dilaksanakan di kampus UGM sebagai rumah besar untuk civitas akademika UGM dan para alumninya.
5. Jika permintaan kami yang tersebut pada poin 1 dan 2 dalam waktu 1x24 jam sejak surat pernyataan ini diterima oleh ybs dan tidak dipenuhi permintaan kami, maka dengan sikap mufakat dan bulat kami menyatakan mosi tidak percaya kepada para pihak tersebut.
6. Berdasar mosi tidak percaya yang tersebut pada poin 5, kami meminta kepada rektor UGM dan staf rektor terkait, Dekan Fakultas Kehutanan dan staf dekan terkait, beserta staf di UGM lainnya yang terlibat dalam kasus dugaan ijazah palsu Sdr. Joko Widodo untuk segera mengundurkan diri dari status dan jabatannya dengan tanpa syarat.
7. Berdasar mosi tidak percaya yang tersebut pada poin 5, kami simpulkan bahwa Sdr. Joko Widodo bukanlah alumni Universitas Gadjah Mada.
Bangun Sutoto yang tercatat sebagai koordinator berharap pernyataan sikap tersebut berkontribusi mengakhiri kasus dugaan ijazah palsu Jokowi secara tuntas, adil, dan transparan.
Alumni UGM Ultimatum Rektor dan Jokowi, Rismon Sianipar: Harusnya Bangga Tunjukkan Ijazah!
Ultimatum Relawan Alumni Universitas Gadjah Mada Bergerak (Relagama Bergerak), kepada Rektor dan mantan Presiden Jokowi seperti sebuah angin segar.
Seperti diketahui, Relagama Bergerak mendesak Prof Ova Emiliab untuk memberikan klarifikasi mengenai kisruh ijazah Jokowi.
Bukan hanya itu, Relagama Bergerak juga mendorong agar mantan Presiden Jokowi dengan suka rela menunjukkan ijazahnya di hadapan publik.
Menanggapi hal tersebut, Pakar Digital Forensik, Rismon Sianipar mengatakan, sebagai alumni memang sudah kewajiban menjaga nama baik almamater.
"Memang alumni UGM kita harus menjaga nama almamater kita. Ini kan sebuah solusi yang paling dapat dilakukan Jokowi sebagai alumni kalau benar alumni UGM," ujar Rismon, Kamis (3/7/2025).
Dikatakan Rismon, jika memang Jokowi benar-benar alumni UGM, mestinya bangga menunjukkan ijazah.
"Seharusnya dengan ringan, bahagia, bangga menunjukkan ijazahnya kepada publik, kepada rakyat yang telah memberikan semua fasilitas selama menjadi Presiden, Gubernur, Walikota," ucapnya.
Rismon menuturkan bahwa setelah masa pemerintahan Jokowi selesai, ia masih merasakan uang rakyat dari gaji pensiunnya.
"Setelah pensiun mendapatkan Rp30 juta perbulan, mobil Alphard, rumah dan tanah 12 ribu meter persegi. Ini kan semua dari rakyat, seharusnya sebagai alumni UGM, sudahi konflik ini dengan negarawan, kesatria," cetusnya.
Rismon berharap, ayah dari Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka ini bersedia membuktikan bahwa ia pernah menjadi Presiden dengan mengantongi ijazah asli.
"Tidak ada satupun alumni UGM yang malu menunjukkan ijazahnya," Rismon menuturkan.
Pria yang juga merupakan lulusan Yamaguchi University ini tak ketinggalan menyoroti pernyataan sikap yang meminta agar Rektor UGM memberikan penjelasan terkait polemik tersebut.
"Mengenai bantahan Kasmudjo sebagai dosen pembimbing akademik maupun skripsi, yang merupakan bukan kedua-duanya," terangnya.
Bukan hanya itu, Rismon juga mendorong agar pihak kampus memberikan klarifikasi tentang video Jokowi pada 2017 lalu.
"Bagaimana tanggapan UGM terhadap video tahun 2017, nilai mata kuliah dasar umum matematika, fisika, dan statistik yang bernilai D," tukasnya.
"Itu kan kejanggalan yang sangat terbuka dan tidak mungkin UGM meluluskan dengan nilai D untuk MKD tersebut," tambah Rismon.
Bukan hanya itu, Rismon juga bilang bahwa masih banyak kejanggalan lain yang perlu diklarifikasi oleh Prof Ova selaku orang nomor satu di UGM.
"Belum lagi ijazah berkaca mata, belum lainnya. Jadi itulah bagus sekali (pernyataan sikap alumni) ini," kuncinya.
👇👇
Sumber: Fajar
Artikel Terkait
Link Video Viral Selebgram Chasandra Thenu Dengan Pak Polisi Masih Diburu Netizen
Sosok Menteri Majid yang Kawal Ketat Prabowo di Arab Saudi
Eks Wakapolri Komjen Oegroseno Polisikan Sekjen KOI Wijaya Mithuna, Ada Apa?
Mahasiswa UGM Bikin Heboh, Bawa DJ Set untuk Iringi Senam Lansia Saat KKN