Kasus tuduhan ijazah palsu Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) milik Presiden RI ke-7 Joko Widodo alias Jokowi makin ramai.
Terbaru, politikus senior PDIP Beathor Suryadi mengungkap soal dugaan ijazah Jokowi dicetak ulang di Pasar Pramuka, Jakarta Pusat menjelang pencalonan ayah Wapres Gibran Rakabuming Raka sebagai Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012.
Menurut Beathor, dugaan ijazah palsu Jokowi itu menyeruak dari pernyataan aktivis Bambang Tri Mulyono, yang pernah dipenjara dengan kasus yang masih ada kaitannya dengan ijazah Jokowi.
Berikutnya, kata Beathor, adanya informasi dari mantan Rektor UGM Sofian Effendi bahwa tidak pernah ada nama Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM.
"Pertama dari keyakinan kita apa yang disebut oleh Bambang Tri bahwa Jokowi tidak punya ijazah. Kedua, kita dapat informasi pernyataan dari Rektor UGM Pak Sofian Effendi, bahwa tidak pernah ada yang namanya Jokowi di Fakultas Kehutanan itu," kata Beathor dikutip dari tayangan iNews, Kamis 19 Juni 2025.
Beathor juga mengungkap pencetakan ulang ijazah Jokowi direncanakan dalam sebuah pertemuan antara tim Jokowi dari Solo dan kader PDIP DKI Jakarta.
Dari pihak Solo, ada tiga orang, David, Anggit, dan Widodo. Sementara, kader PDIP DKI Jakarta, di antaranya Denny Iskandar, Indra, dan Yulianto.
“Yang benar-benar tahu asal-usul ijazah itu hanya Denny dan Widodo,” kata Beathor.
Dalam wawancara tersebut, Beathor menyebut sejumlah nama yang pernah melihat ijazah Jokowi, di antaranya Ketua DPRD DKI Jakarta periode 2014-2024 Prasetyo Edi Marsudi, mantan Ketua KPU DKI Jakarta Juri Ardiantoro, dan mantan Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra M Syarif.
“Tidak semua orang bisa mengenali keaslian dokumen, apalagi jika tidak ada niat untuk menyelidikinya,” kata Beathor.
Sumber: rmol
Foto: Fotokopi Presiden ke-7 RI Jokowi Widodo alias Jokowi/Ist
Artikel Terkait
Pelaku Pembunuhan di Padang Pariaman Berhasil Kelabui Keluarga Korban saat Rumah Digeledah
Putin Setuju Tambah Pasokan Minyak dan Gas ke Pasar Indonesia
Unggah Foto-Foto Korban Rudal Iran, Israel Tak Dapat Simpati Malah Dibilang Kena Karma atas Gaza
Putin Nyatakan Rusia Siap Bantu Pengembangan Nuklir di Indonesia