Relawan KDM: Kinerja Kang Dedi Seperti Abu Bakar Assidiq

- Kamis, 29 Mei 2025 | 23:55 WIB
Relawan KDM: Kinerja Kang Dedi Seperti Abu Bakar Assidiq


Pernyataan mengejutkan datang dari Koordinator Relawan KDM, Jajang Sudrajat. Dalam sebuah pertemuan terbatas di Bandung, Jajang memuji kinerja Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dengan menyamakannya dengan sosok Sahabat Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar Assidiq, yang dikenal sebagai khalifah pertama umat Islam dan simbol ketulusan serta kesetiaan dalam memimpin.

“Relawan KDM melihat Kang Dedi bukan hanya sebagai pemimpin daerah, tetapi sebagai figur yang punya jiwa pengabdian tulus, mirip Abu Bakar Assidiq,” kata Jajang dalam pernyataan kepada wartawan, Kamis (29/5).

Menurut Jajang, Dedi Mulyadi telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam mengurus rakyat Jawa Barat. Tak hanya dalam pembangunan infrastruktur fisik seperti jalan, jembatan, dan pasar, tetapi juga dalam pemberdayaan sosial, penguatan budaya lokal, serta memperjuangkan hak-hak kelompok marjinal. “Kang Dedi itu kalau sudah berjanji, pasti ditepati. Kalau sudah komitmen, habis-habisan buat rakyat,” ujarnya.

Mengapa sosok Abu Bakar Assidiq dijadikan perbandingan? Menurut Jajang, Abu Bakar dikenal sebagai pemimpin yang lembut tetapi tegas, selalu mengutamakan kemaslahatan umat, tidak silau harta atau kekuasaan, dan rela berkorban untuk umat Islam. “Sifat seperti ini yang kami lihat ada di Kang Dedi. Beliau tidak cari popularitas murahan. Kalau rakyat susah, beliau terjun langsung, bahkan sebelum kamera media datang,” tambah Jajang.

Relawan KDM juga menyoroti gaya kepemimpinan Dedi Mulyadi yang dianggap sederhana dan merakyat. Meski menjabat sebagai gubernur, Dedi sering turun ke desa-desa, berdialog langsung dengan petani, nelayan, pedagang kecil, dan warga miskin kota. Ia juga dikenal konsisten melestarikan budaya Sunda, bahkan di tengah tekanan arus modernisasi dan industrialisasi.

“Beliau tidak hanya gubernur yang duduk di balik meja. Kalau ada masalah, beliau datang. Kalau ada warga yang butuh perhatian, beliau hadir. Ini bukan pencitraan, ini tabiat asli beliau,” tegas Jajang.

Meski mendapat pujian dari relawannya, Dedi Mulyadi bukan tanpa kritik. Beberapa pihak menilai pendekatannya yang terkesan populis tidak selalu dibarengi kebijakan yang terukur secara teknokratis. Isu penataan perkotaan, pengendalian banjir, dan industrialisasi kawasan utara Jawa Barat masih menyisakan pekerjaan rumah besar.

Namun, bagi relawan KDM, kritik adalah bagian dari dinamika politik yang harus dihadapi. Mereka menilai keberanian Dedi melawan arus kepentingan elite justru menunjukkan karakter khas pemimpin besar. “Pemimpin yang jujur pasti tidak disukai oleh semua orang, apalagi kalau dia berani membongkar kebiasaan lama yang tidak sehat,” ujar Jajang.

Relawan KDM (Kang Dedi Mulyadi) bukan hanya bergerak di tingkat provinsi, tetapi telah memiliki jaringan hingga ke kabupaten/kota. Jajang mengungkapkan, dukungan untuk Dedi tidak hanya datang dari kalangan relawan formal, tetapi juga masyarakat adat, kelompok pemuda, komunitas lingkungan, hingga pesantren-pesantren kecil di pelosok.

“Kami tidak bicara soal kekuasaan saja. Kami ingin memastikan bahwa visi Kang Dedi untuk Jawa Barat terus berlanjut, bahkan kalau nanti beliau melangkah ke level nasional,” ungkapnya. Saat ditanya apakah ini sinyal dukungan untuk Pilpres 2029, Jajang hanya tersenyum dan berkata, “Terlalu dini bicara itu, tapi kami siap jika rakyat memanggil.”

Dedi Mulyadi selama ini dikenal sebagai figur politik yang tidak pernah takut mengambil langkah berbeda. Ia sempat menjadi Bupati Purwakarta dua periode dengan jejak kuat dalam pelestarian budaya Sunda, kemudian melanjutkan kiprah di DPR RI sebelum akhirnya terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat.

Relawan KDM meyakini bahwa Dedi membawa spirit pengabdian yang langka di antara elite politik saat ini. Mereka berharap masyarakat bisa melihat dan mendukung pemimpin yang berani, jujur, dan tulus bekerja. “Kami hanya berharap Kang Dedi terus diberikan kesehatan dan kekuatan, agar bisa menuntaskan pengabdiannya untuk rakyat, seperti Abu Bakar Assidiq menuntaskan amanah umat,” tutup Jajang.

Foto: Dedi Mulyadi (IST)

Komentar