BGN Benarkan Baki Makan Bergizi Gratis Mengandung Lemak Babi, BPOM Bungkam

- Rabu, 17 September 2025 | 09:30 WIB
BGN Benarkan Baki Makan Bergizi Gratis Mengandung Lemak Babi, BPOM Bungkam


GELORA.ME -
Hasil uji laboratorium di China mengonfirmasi lemak babi atau lard digunakan dalam produksi baki makan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Wafa Riansah, Sekretaris PW Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) Jakarta sekaligus salah satu pemasok program, mengirim sampel bahan itu ke Shanghai Weipu Testing Technology Group.

Wafa pertama kali menemukan adanya penggunaan lemak babi saat berkunjung ke pabrik baki makan di China.

Setelah membawa sampel ke Indonesia, ia mencoba mengujinya di PT Superintending Company of Indonesia (Sucofindo), perusahaan pengujian, inspeksi, dan sertifikasi.

Namun, Sucofindo tidak bisa melakukan pengujian karena keterbatasan metode.

Wafa kemudian mengirim sampel ke laboratorium Weipu di China.

Hasil uji itu lalu keluar dengan nomor SHA03-25091211-FX-01CnEnR1.

Weipu menganalisis sampel dengan tiga metode, yaitu fourier transform infrared spectrometer (FTIR), gas chromatography mass spectrometry (GC-MS), dan nuclear magnetic resonance spectrometer (NMR).

"Lard olahan terdiri atas lemak utama, yakni trigliserida," demikian kesimpulan laporan tersebut.

Lembar Data Keselamatan Material (MSDS) mencatat komponen utama sampel adalah minyak dasar olahan, ester sintetis, parafin terklorinasi, lemak babi olahan, zat anti karat, dan pelumas.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menjelaskan lemak babi memang menjadi bahan baku dalam proses pembuatan baki makan MBG.

Namun ia menegaskan, lard hanya dipakai pada mesin saat proses pencetakan, bukan pada produknya.

"Baki makan itu campuran kromium dan nikel," kata Dadan, akhir Agustus lalu.

"Lemak babi digunakan pada mesin saat stamping, bukan pada baki makanannya."

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar, membenarkan lembaganya telah melakukan uji sampel baki makan MBG.

Namun ia memilih bungkam, dengan alasan BPOM tidak bisa langsung mengumumkan hasilnya kepada publik.

Menurut Taruna, BPOM bersama BGN, Kantor Komunikasi Presiden, dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) telah berkoordinasi dan menggelar rapat soal hasil uji tersebut.

"Intinya, pengumuman hasil uji ini akan dilakukan secara bersama," kata Taruna di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin awal pekan ini.

"Sektor yang memimpin pengumuman hasil uji adalah Kantor Komunikasi Presiden.”***

Sumber: konteks

Komentar