GELORA.ME - Salah satunya Channel News Asia (CNA) asal Singapura menyoroti tekanan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk dimakzulkan.
Laman itu menulis artikel berjudul "'Please Don't Talk About That Yet': Indonesia President Prabowo Subianto Responds to Calls for A Second Term", diterbitkan Selasa (20/5/2025).
Berita ini membuktikan, betapa tidak baik-baiknya negeri ini, bahkan masalah internal sampai menyebar luas dan diberitakan di media utama Luar Negeri.
Isi berita tersebut berdasarkan usulan Pemakzulan dari Forum Purnawirawan TNI yang belum menemukan titik terang.
Berikut isi berita tersebut:
Disinggung, sekelompok pensiunan perwira militer mengajukan pernyataan delapan poin kepada Prabowo, yang mencakup tuntutan untuk merombak Kabinet dan menyingkirkan Gibran.
"Para mantan perwira militer tersebut mengatakan bahwa pencalonan Gibran dalam pemilihan Februari lalu, yang dimungkinkan oleh putusan Mahkamah Konstitusi yang kontroversial pada menit-menit terakhir, telah melanggar aturan prosedural," lapor laman itu.
Dengan penjelasan yang akurat, laman itu bahkan menyinggung dukungan yang diterima oleh Forum TNI yakni dari mantan menteri agama.
"Tokoh-tokoh penting yang mendukung pernyataan tersebut termasuk mantan wakil presiden Try Sutrisno dan mantan menteri agama Fachrul Razi," muat CNA lagi.
Sebelum menyoroti Gibran, media ini memuat bagaimana perbincangan politik tentang pemilihan presiden 2029 kini meningkat di Indonesia.
Disebut bagaimana Prabowo menegaskan kembali bahwa yang ia ingin lakukan sekarang adalah memenuhi janji politiknya dan menjadikannya prioritas utama.
"Jika saya menilai bahwa saya belum mencapai apa yang ingin saya lakukan, saya tidak akan mencalonkan diri lagi," muat laman itu lagi mengutip ungkapan Prabowo.
Dukungan ke Prabowo juga ditulis. Disinggung bagaimana sayap pemuda partai Prabowo, Gerindra, termasuk ketuanya Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, yang menjanjikan dukungan penuh jika Prabowo mencalonkan diri lagi.
Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani juga mengatakan hal sama sambil menyerukan kepada sesama kader untuk "menjaga kepercayaan rakyat".
Sumber: Fajar
Artikel Terkait
Sidang Gugatan ke Rektor UGM: Penggugat Minta Tunjukkan Duplikat Ijazah Jokowi
Anak Muda Ogah Kuliah di UGM Gegara Isu Ijazah Palsu Jokowi: Takut Jadi Penipu Ulung Negara!
Peneliti BRIN: Waspada Serangan Balik Koruptor di Balik Isu Pergantian ST Burhanuddin
Geram! Publik Spill Gaya Hidup Mewah Keluarga Wali Kota Balikpapan di Tengah Krisis BBM