Rahasia Makanan Konklaf Terkuak, Ayam Panggang Dilarang, Ternyata Ini Alasannya!

- Selasa, 13 Mei 2025 | 16:20 WIB
Rahasia Makanan Konklaf Terkuak, Ayam Panggang Dilarang, Ternyata Ini Alasannya!

Adapun film Conclave rilisan tahun 2024 lalu pun menggarisbawahi hal ini. 


Banyak adegan penting justru terjadi di kafetaria, bukan di ruang pemungutan suara. 


Komunikasi terjadi lewat bahasa tubuh saat makan, bukan lewat debat panjang.


Makanan sehari-hari para kardinal saat itu tetap terdengar nikmat, yaitu salad segar, buah, charcuterie, air jernih, dan tentu saja anggur. 


Sel-sel tempat tinggal mereka pun nyaman, dihiasi sutra, ada tempat tidur besar, meja tulis, rak pakaian, hingga pispot dengan tutup.


Bagaimana dengan sekarang?


Di konklaf tahun 2025 ini, para kardinal tinggal di Domus Sanctae Marthae, rumah yang dulu menjadi tempat tinggal Paus Fransiskus selama 12 tahun masa kepausannya.


Seluruh rumah disterilkan, seluruh jaringan internet diputus, bahkan para pegawai Vatikan harus memarkir kendaraan jauh dari area tersebut.


Makanan untuk para kardinal kini disiapkan oleh para biarawati. 


Menunya sederhana, khas masakan rumah daerah Lazio dan Abruzzo: minestrone, spaghetti, arrosticini (sate domba kecil), dan sayuran rebus. 


Nggak ada lagi menu mewah macam ayam panggang utuh.


Simbolismenya kuat, di bawah kepemimpinan Paus Fransiskus, Gereja ingin menampilkan wajah yang sederhana, bersih, dan jauh dari kemewahan duniawi.


Ritual Sakral di Balik Pintu Tertutup


Melansir Kemenag RI, sebelum benar-benar "terkunci" pada 7 Mei 2025 pagi, semua kardinal berkumpul dalam misa Pro Eligendo Pontifice yang dipimpin Kardinal Giovanni Battista Re. Misa ini menandai dimulainya masa pengasingan.


Siang harinya, setelah makan siang di Domus, 133 kardinal berarak ke Kapel Paolina, lalu lanjut ke Kapel Sistina. 


Prosesi ini berlangsung hening, diiringi nyanyian doa kuno "Veni Creator Spiritus", memohon Roh Kudus membimbing pilihan mereka.


Pukul 16.30 waktu Vatikan, satu per satu para kardinal mengangkat sumpah di atas Kitab Suci, bersumpah menjaga rahasia konklaf dan tidak melakukan pelanggaran apa pun. 


Siapa pun yang melanggar, berdasarkan aturan yang ditetapkan Paus Benediktus XVI, akan langsung dikenai hukuman ekskomunikasi.


Setelah semua bersumpah, terdengarlah seruan terkenal, "Extra Omnes!", dan semua yang tidak berkepentingan harus keluar dari Kapel Sistina. Konklaf resmi dimulai.


Di setiap putaran pemilihan, para kardinal menuliskan pilihan mereka di kertas kecil bertuliskan Eligo in Summum Pontificem Meum (Saya memilih Pemimpin Tertinggiku).


Mereka berdoa, lalu memasukkan kertas ke dalam tempayan khusus. Setiap suara dihitung dengan seksama. 


Jika belum ada hasil, kertas-kertas dibakar dengan zat khusus hingga menghasilkan asap hitam. 


Kalau sudah ada Paus baru, asap putih mengepul dari cerobong Kapel Sistina, dan lonceng besar Basilika Santo Petrus berdentang panjang.


Paus terpilih akan dibawa ke camera lacrimatoria, "kamar air mata", sebuah ruangan kecil di samping altar, tempat ia menenangkan diri sebelum muncul di balkon Basilika Santo Petrus untuk menyapa dunia.


Sumber: CNBC

Halaman:

Komentar