Aliansi Buruh hingga MUI Kecam Kerusuhan Demo Semarang

- Sabtu, 03 Mei 2025 | 14:50 WIB
Aliansi Buruh hingga MUI Kecam Kerusuhan Demo Semarang


Kerusuhan demo buruh yang digelar di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah pada 1 Mei 2025 lalu disesalkan banyak pihak.

Aksi May Day yang berlangsung di Semarang itu seharusnya menjadi mimbar demokrasi untuk menyuarakan kesejahteraan kaum buruh secara damai. Namun demo tersebut diduga telah disusupi provokator di luar buruh sehingga berujung ricuh.

"Kami menyesalkan kerusuhan May Day di Semarang, padahal itu aksi damai dari buruh. Kami minta kepolisian menindak pelaku anarkis sesuai undang-undang yang berlaku," tegas Ketua Aliansi Gerakan Buruh Demak (Gebrak), Jangkar Puspito dalam video yang diterima redaksi, Sabtu, 3 Mei 2025.

Gebrak memastikan ribuan buruh yang ikut aksi di Semarang mengedepankan kedamaian. Namun karena ada penyusup, aksi tahunan itu berakhir ricuh.

Sementara Direktur LBH Demak Raya, Slamet Haryanto yang turut memantau aksi demo di depan kantor Gubernur Jateng Kamis lalu juga turut berkomentar.

"Perlu diingat, penyampaian pendapat umum memang diatur konstitusi maupun undang-undang, namun hal tersebut harus dilaksanakan dengan tidak melakukan tindakan-tindakan anarkis yang mengganggu kepentingan umum," urai Slamet.

LBH Demak Raya mencurigai, kerusuhan demo buruh di Semarang terjadi karena ada agenda tersembunyi dari pihak-pihak yang tidak menghendaki demo damai.

"Mereka (perusuh) ini bukan dari buruh. Tentu kami mengecam tindakan anarkis yang dilakukan sekelompok orang dalam aksi damai buruh di Semarang karena telah mencederai demokrasi dan hak sipil politik buruh," kritiknya.

Hal senada juga disampaikan Pengurus MUI Kecamatan Demak, KH Zainal Arifin yang turut menyesalkan demo buruh berakhir rusuh di depan Kantor Gubernur Jateng.

"Kami atas nama pengurus MUI Demak dan masyarakat menyesalkan kerusuhan demo di depan Kantor Gubernur yang disusupi organisasi anarko. Kami memohon kepada aparat menindak tegas agar ke depannya tidak terjadi kerusuhan yang tidak diinginkan," demikian kata KH Zainal.

Demo buruh di depan Kantor Gubernur Jateng awalnya berlangsung damai. Sejumlah aliansi buruh tertib menyampaikan aspirasinya, mulai dari KASBI, KSPIP, FSPMI, hingga KSPN.

Namun sekitar pukul 15.00 WIB, muncul kelompok dengan pakaian serba hitam melakukan provokasi hingga berakhir ricuh.

Polisi kemudian menetapkan empat tersangka setelah sebelumnya menangkap 14 mahasiswa. Keempat tersangka berinisial Ak, Ar, K, dan Af. Polisi juga menduga, perusuh tersebut bagian dari kelompok anarko.

"Mereka melakukan pembakaran dan pelemparan terhadap petugas," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Artanto. 

Sumber: rmol
Foto: Demo buruh di Kota Semarang, Jawa Tengah/RMOLJateng

Komentar