Presiden ke-7, Joko Widodo alias Jokowi akan sulit diterima partai politik (parpol) lain usai dipecat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) karena pengkhianatannya sulit dimaafkan.
"Pengkhianatan yang dilakukan Jokowi terhadap PDIP dan Megawati sulit dimaafkan," kata Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi kepada RMOL, Minggu 30 Maret 2025.
Apalagi, kata Muslim, dipenjarakannya Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Hasto Kristiyanto oleh KPK merupakan politik balas dendam Jokowi kepada PDIP karena sakit hati dipecat.
"Pengkhianatan Jokowi terhadap PDIP itu dicatat sebagai cacatan kelam dunia politik Indonesia," kata Muslim.
Muslim menilai, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang didukung kekuatan modal, birokrasi, KPK, dan Bawaslu saja gagal ke Senayan. Apalagi jika Jokowi membuat parpol sendiri.
"Politik KKN yang adalah pengkhianatan terhadap reformasi paling dibenci oleh rakyat yang sadar dan melek politik," pungkas Muslim.
Sumber: rmol
Foto: Presiden ke-7, Joko Widodo/Ist
Artikel Terkait
Dua Putra Try Sutrisno Punya Karier Mentereng di TNI-Polri, Salah Satunya Jenderal Bintang 3
Sosok Bang Arul Penghina Try Sutrisno, Kini Menghilang dari Dunia Maya
Babak Baru Kasus Isu Dugaan Perselingkuhan, Lisa Mariana akan Gugat Ridwan Kamil ke PN Bandung
Tak Kuat Jadi Buronan, Anak Buah Hercules Pembakar Mobil Polisi Akhirnya Menyerahkan Diri