Nepotisme dan Dinasti Politik Jokowi: 'Antara Retorika dan Realita'
Bekas Presiden RI Joko Widodo baru-baru ini mewanti-wanti bahwa Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) harus dikelola oleh profesional yang ahli di bidang investasi.
Menurut Jokowi, keterlibatan para ahli di BPI adalah kunci kesuksesan sekaligus langkah penting untuk mencegah masuknya kepentingan politik ke dalam lembaga tersebut.
Namun, apakah pernyataan ini berangkat dari pengalaman Jokowi selama 10 tahun berkuasa?
Ataukah sekadar retorika kosong yang berlawanan dengan praktik yang ia jalankan sendiri?
Melalui visual yang dirilis oleh Jaringan Advokasi Tambang (JATAM), terlihat jelas bagaimana Jokowi membangun jaringan nepotisme dan dinasti politiknya selama menjabat.
Sejumlah jabatan strategis di BUMN diisi oleh keluarga, kerabat, hingga kolega dekatnya.
Nama-nama seperti Arif Budi Sulistyo (Direktur Utama PT Rakabu Sejahtera), Bagaskara Ikhlasulla Arif (Manager di PT Pertamina), hingga Joko Priyambodo (Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik) adalah bagian dari lingkaran keluarga Jokowi yang mendapat posisi penting.
Artikel Terkait
Kejaksaan Diduga Tak Serius Eksekusi Silvester Matutina, DE JURE: Saling Lempar Tanggung Jawab Antara Institusi
Prabowo Gelar Rapat Tengah Malam, Mensesneg Beberkan Hasil yang Mengecewakan
Prabowo Terbang ke Mesir Malam Ini, Hadiri KTT Darurat untuk Perdamaian Gaza
Menpora vs Ketum PSSI: Siapa yang Sebenarnya Bertanggung Jawab?