Presiden Prabowo dan Peringatan Keras Bagi Loyalis Jokowi: Tegas atau Hanya Retorika?

- Kamis, 06 Februari 2025 | 18:05 WIB
Presiden Prabowo dan Peringatan Keras Bagi Loyalis Jokowi: Tegas atau Hanya Retorika?


Presiden Prabowo dan Peringatan Keras Bagi Loyalis Jokowi: 'Tegas atau Hanya Retorika?'


Oleh: Ali Syarief

Akademisi


Pernyataan Presiden Prabowo Subianto dalam acara Puncak Peringatan Hari Lahir ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan, Jakarta, menjadi sorotan tajam. 


Dengan nada keras dan penuh penegasan, Prabowo menyampaikan bahwa ia tidak akan ragu menindak siapa pun yang tidak patuh terhadap arah kebijakan pemerintahannya.


“Siapa yang bandel, siapa yang ndablek, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar tuntutan ini, siapa yang tidak patuh, saya akan tindak,” ujar Prabowo, yang seolah-olah sedang memberi sinyal peringatan kepada para loyalis Jokowi yang masih bercokol di dalam birokrasi pemerintahan.


Sejak dilantik sebagai presiden, Prabowo menghadapi tantangan besar: memastikan bahwa seluruh elemen pemerintahan benar-benar tunduk kepada kepemimpinannya. 


Namun, bayang-bayang Jokowi masih kuat dalam berbagai lini pemerintahan, mulai dari kementerian hingga aparat keamanan. 


Banyak pejabat yang lahir dari era Jokowi masih menduduki posisi strategis dan diyakini lebih setia kepada kepentingan mantan presiden ketimbang kepada pemerintahan baru.


Prabowo tampaknya menyadari bahwa transisi kekuasaan di Indonesia tidak hanya soal serah terima jabatan, tetapi juga soal pertarungan politik yang sesungguhnya. 


Pemerintahan Jokowi selama dua periode telah menanamkan jaringan kekuasaan yang luas, baik melalui penempatan pejabat loyalis di berbagai institusi maupun lewat kebijakan yang mengikat pemerintahan ke depan. 


Dengan kondisi ini, Prabowo menghadapi dilema: apakah ia benar-benar bisa melepaskan diri dari bayang-bayang Jokowi, ataukah ia hanya akan menjadi kelanjutan dari pemerintahan sebelumnya?


Pernyataan Prabowo dalam acara NU itu bisa dibaca sebagai ancaman langsung bagi mereka yang masih mengabdi untuk kepentingan Jokowi. 


Halaman:

Komentar