GELORA.ME -International Monetary Fund (IMF) memprediksi bahwa ekonomi RI berpotensi hanya tumbuh 5,1 persen sampai 2029.
Dalam dokumen IMF Country Report No.24/270 yang diterbitkan baru-baru ini, IMF memaparkan proyeksi perekonomian Indonesia dalam beberapa tahun ke depan, termasuk ramalan pertumbuhan ekonomi RI hingga 2029.
Tertera di dalamnya bahwa IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan di angka 5,1 persen pada 2024 hingga 2029, atau pada periode pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan wakilnya, Gibran Rakabuming Raka.
Apa yang dikemukakan IMF sangat jauh dengan harapan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia pernah mengatakan bahwa mengejar pertumbuhan ekonomi hingga 7 persen bukan hal yang sulit.
"Saya kira untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 7 persen juga bukan sesuatu yang sulit,” ucapnya saat masa kampanye 6 Juni 2014.
Namun sejak 2015 hingga periode kedua kepemimpinannya, realisasi pertumbuhan Indonesia rata-rata hanya bertengger di kisaran 5 persen saja.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 berada pada level 4,88 persen, 2016 sebesar 5,03 persen, 2017 sebesar 5,07 persen, 2018 sebesar 5,17 persen, 2019 sebesar 5,02 persen, 2020 minus 2,07 persen, 2021 tumbuh 3,69 persen, dan 2022 di level 5,31 persen.
Bukan hanya Jokowi saja yang bermimpi pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 7 persen. Presiden terpilih Prabowo Subianto yakin bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 8 persen. Menurutnya, bukan hal yang mustahil mencapai angka 8 persen mengingat mengingat kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia sangat besar.
Artikel Terkait
Dugaan Mark Up Biaya Kereta Cepat Whoosh Mencapai Rp 50 Juta per Km, Dilaporkan ke KPK
KA Purwojaya Anjlok di Bekasi: Kronologi Lengkap & Nasib 232 Penumpang
Bus Wisata Terguling di Tol Pemalang, 3 Tewas dan 19 Luka-luka: Kronologi & Penyebab Diduga
KA Anjlok di Stasiun Kedunggedeh Guncang Lintas Jakarta-Bekasi! Ini Kronologi & Dampaknya