Dalam situasi yang kacau tersebut, pemerintah menurut jaringan internet seluler, dengan Facebook dan WhatsApp diblokir lagi.
Sementara itu, pemerintah juga mengumumkan hari libur nasional selama tiga hari, mulai hari Senin (5/7).
Kementerian Dalam Negeri Bangladesh menerapkan jam malam dan patroli mulai pukul 18.00 hingga waktu yang tidak ditentukan.
Bangladesh pernah memberlakukan jam malam pada tanggal 20 Juli di tengah putaran pertama protes mahasiswa yang telah lepas kendali sejak tanggal 16 Juli.
Sementara itu, para pensiunan perwira militer mendesak angkatan bersenjata Bangladesh untuk tidak menghadapi mahasiswa-sipil, selain mengambil inisiatif untuk menyelesaikan krisis politik yang sedang berlangsung di negara itu melalui dialog.
Selama tiga minggu terakhir, negara Asia Selatan berpenduduk 170 juta orang itu telah diguncang oleh kekacauan karena protes yang dipimpin mahasiswa yang menuntut reformasi kuota pekerjaan pemerintah.
Pemerintah mengatakan sedikitnya 150 orang tewas dalam kekerasan baru-baru ini selama protes mahasiswa pada bulan Juli.
Namun, media lokal mengatakan lebih dari 266 orang, sebagian besar pelajar, tewas akibat luka tembak dalam bentrokan dengan polisi dan anggota partai yang berkuasa.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
KR, Pemasok Narkoba Onadio Leonardo yang Dibekuk di Sunter, Diungkap Polisi
Kecelakaan Maut di Merauke: Truk Tabrak Pejalan Kaki hingga Tewas, Pengemudi Kabur
Tawuran Berdarah di Depok: 2 Remaja Terluka Bacokan Celurit, Ini Kronologinya
Tantangan SDM & Teknis Proyek Infrastruktur Bawah Tanah Indonesia dan Solusinya