Teguh mengatakan, Pemkot akan memfasilitasi semua kegiatan di Solo agar dapat berjalan dengan baik.
"Semuanya akan difasilitasi dengan catatan mestinya ada norma-norma yang bisa kita diskusikan bersama. Jadi tidak ada yang merasa dirugikan atau diuntungkan. Karena menyangkut keamanan dan kenyaman Solo," terang dia.
Dikatakan Teguh, dengan adanya koordinasi bersama stakeholder diharapkan kedepan tidak ada lagi kejadian tersebut.
"Nanti kedepannya kalau ada event-event seperti itu prosedurnya seperti apa. Jangan sampai ada pihak-pihak yang dirugikan. Pada waktu penyelenggaraan mulai izin berjalan harusnya eventnya apa, judulnya apa, terus judul itu berpengaruh tidak dengan yang lain, dan di dalam judul itu apakah sesuai dengan kondisinya," ungkap dia.
Terpisah, Humas Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) Endro Sudarsono mengatakan, tidak pernah meminta agar acara festival kuliner nonhalal di Solo Paragon dibatalkan atau ditutup.
Pihaknya hanya menyikapi bentuk promosi vulgar, mencolok dan massif sehingga mengakibatkan banyak reaksi dan keresahan masyarakat Solo dan sekitarnya khususnya umat Islam.
"Kami berusaha untuk menjaga dan mengedukasi umat Islam agar mewaspadai acara tersebut dan menghindari agar tidak terjebak," jelas dia.
Sumber: kompas
Artikel Terkait
KR, Pemasok Narkoba Onadio Leonardo yang Dibekuk di Sunter, Diungkap Polisi
Kecelakaan Maut di Merauke: Truk Tabrak Pejalan Kaki hingga Tewas, Pengemudi Kabur
Tawuran Berdarah di Depok: 2 Remaja Terluka Bacokan Celurit, Ini Kronologinya
Tantangan SDM & Teknis Proyek Infrastruktur Bawah Tanah Indonesia dan Solusinya