Keduanya juga harus merelakan mimpinya untuk meraih cita-cita karena harus putus sekolah.
Sopyah dan adiknya tinggal di rumah yang dibangun di atas tanah pemerintah desa di Jalan Samsu, Kelurahan Lemah Mekar, Kecamatan, Kabupaten Indramayu.
Sang kakak Sopyah Supriatin yang sejatinya adalah seorang perempuan. Dia rela menjadi buruh kuli bangunan asalkan bisa mendapat upah demi menyambung hidup.
"Asal bisa mendapatkan uang, kerja apa saja gak masalah, untuk menghidupi adik saya," ujar dia ditemui di kediamannya belum lama ini.
Sopyah mengungkapkan, apa pun dikerjakannya demi mendapat upah seperti mengangkut dan mengaduk semen, dan lain sebagainya. Hal ini pula yang membuat penampilannya seperti laki-laki.
Namun, lanjut dia, pekerjaan tersebut tidak datang setiap hari. Dalam beberapa hari terakhir ini, Sopyah menganggur karena tidak ada panggilan bekerja.
“Tapi sekarang lagi gak kerja-kerja, soalnya masih belum ada yang manggil. Jadi saya lagi nganggur,” ungkap dia.
Sopyah menuturkan, sebenarnya ia masih memiliki ayah, namun merantau ke luar kota untuk bekerja menjadi buruh serabutan.
"Ayah masih ada, sekarang lagi kerja di Jakarta, tapi kalau ibu sudah meninggal dunia beberapa bulan lalu. Tinggal berdua di sini sudah satu tahun,” tutur dia.
Sopyah menceritakan, selama ditinggal orang tua, kadang ada tetangga yang berbaik hati memberikan makan. Meski begitu, ia tetap bekerja lantaran enggan membebani siapapun dengan kondisi yang dialaminya.
Artikel Terkait
Info Parkir BLACKPINK di GBK 2025: Lokasi, Rute Alternatif & Tips Hindari Macet
Tawuran di Sawangan Depok: Kronologi, Korban Luka Bacok, dan Pengejaran Pelaku
Polisi Bongkar Sindikat Pengoplosan Gas Elpiji di Bekasi, Raup Rp230 Juta
Remaja 16 Tahun Hanyut di Kali Mampang: Kronologi & Pencarian Terkini