Para perusuh yang marah terhadap reformasi pemilu telah membakar tempat usaha dan mobil, menjarah toko, serta mendirikan barikade jalan. Akibatnya terjadi situasi mengerikan bagi akses terhadap obat-obatan dan makanan di pulau Pasifik yang dikuasai Prancis.
“Semuanya terbakar, orang-orang benar-benar tidak punya batas, karena mereka saling menembak satu sama lain, saya belum pernah melihat kekerasan sebanyak ini,” kata Olivia Iloa, seorang mahasiswa di Kaledonia Baru.
Prancis mengumumkan keadaan darurat di Kaledonia Baru dan menetapkan setidaknya 10 orang sebagai tahanan rumah dan melarang TikTok. Jumlah polisi dan polisi di Kaledonia Baru akan meningkat dari 1.700 menjadi 2.700 pada Jumat malam, dan dibantu oleh sejumlah kecil tentara.
“Situasi di Kaledonia Baru masih sangat tegang, dengan penjarahan, kerusuhan, kebakaran, penyerangan yang tidak tertahankan,” kata Perdana Menteri Gabriel Attal kepada wartawan.
"Presiden Emmanuel Macron meminta kami untuk menunjukkan ketegasan maksimal terhadap penjarah dan perusuh,” kata Attal, mengumumkan pengetatan sanksi.
Penduduk Kaledonia Baru Mayoritas Keturunan Jawa
Kaledonia Baru terletak di kepulauan Pasifik dan tak jauh dari Australia. Kepulauan ini banyak dihuni oleh orang Jawa yang berlayar dari Indonesia lebih dari seratus tahun lalu.
Artikel Terkait
Waspada! 15 Aplikasi Pinjol Palsu di Play Store Curi Data, 3 di Antaranya di Indonesia
AJI Kecam Seskab & KSAD: Ancaman Kebebasan Pers dan Demokrasi di Indonesia?
Kejagung Copot Kajari HSU dan 2 Kasi, Tersangka KPK Kasus Pemerasan
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Tetap Jalan Saat Libur, Warganet Sindir: Yang Makan Setan!